Jakarta–PT Capital Financial Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan investasi melepas saham sebanyak-banyaknya 5,5 miliar saham, atau 47,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
IPO di bursa perseroan menawarkan harga Rp130 per saham, dengan begitu dari saham yang dilepas, maka dana segar yang didapatkan sebesar Rp715 miliar dari proses IPO.
Pada saat pembukaan perdagangan, saham perseroan naik 60 poin ke posisi Rp190 per saham. Saham perseroan sempat bertengger di level terendah Rp160 per saham, dan tertinggi sebesar Rp195 per saham.
Total frekuensi perseroan mencapai 112, volume perdagangan mencapai 96 ribu, dan nilai perdagangan mencapai Rp1,8 miliar.
“Langkah strategis ini dilakukan kami selaku pelaku industri jasa keuangan yang dituntut terus memberikan pelayanan,” kata Direktur Utama Capital Financial Indonesia Hengky Setiono, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.
Emiten dengan kode CASA ini menjadi emiten ke-10 di 2016, atau ke-531 yang listing di bursa hingga saat ini. Capital Finance menggunakan laporan keuangan tahun 2015 sebagai dasar valuasi perseroan.
Demi mensukseskan keberlangsungan melangkah maju untuk IPO di pasar modal Indonesia, manajemen Capital Financial Indonesia telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter). Sedangkan penjamin pelaksana emisi efek, terdiri dari PT Jasa Utama Capital, PT Philip Securities Indonesia, PT Valbury Asia Securities, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Erdhika Elit Sekuritas.
Dana segar dari IPO setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dananya akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal di entitas anak. Sebesar 92,2 persen untuk peningkatan penyertaan di PT Semeru Segara Ultima, sebesar 7,45 persen untuk penyertaan PT Inigo Global Capital yang akan mendirikan anak usaha di bidang asuransi jiwa syariah, dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
Sepanjang 2015, perseroan meraih total pendapatan sebesar Rp226,32 miliar, jumlah beban usaha mencapai Rp228,16 miliar, laba komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp7,50 miliar, dan aset sebesar Rp835,62 miliar. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga