Jakarta – Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo hari ini (28/3) melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Dalam paparannya, dirinya mengusung tema untuk memajukan ekonomi nasional, menjaga stabilitas, dan mendorong pertumbuhan.
Di depan Anggota Komisi XI DPR-RI, Perry mengatakan, untuk mendukung tema yang diangkatnya tersebut, dirinya memiliki tujuh kebijakan stragetis dalam memperkuat perekonomian nasional. Pertama, pihaknya akan memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar.
Kedua, relaksasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan perbankan. Kemudian, ketiga, pendalaman pasar keuangan serta pembiayaan infrastruktur. Lalu keempat yaitu pengembangan sistem pembayaran untuk ekonomi digital. Kelima, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Baca juga: Fit and Proper: Perry Warjiyo Fokus Dorong Ekonomi RI Tumbuh 6%
“Selanjutnya, keenam penguatan koordinasi dengan pemerintah, OJK, dan DPR. Serta terakhir untuk penguatan organisasi dan sumber daya manusia,” ujar Perry di Komisi XI DPR-RI, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya akan membawa bank sentral untuk pro-stability dan pro-growth terhadap perekonomian Indonesia. Kuncinya, lanjut Perry, BI harus lebih inovatif dan proaktif. Bank Sentral juga akan berperan aktif menyampaikan pandangan berbagi isu untuk mendukung kebijakan pemerintah dan otoritas terkait.
“Kami akan membawa BI pro-stability dan pro-growth. BI lebih proaktif menjalin koordinasi dengan pemerintah dan OJK serta DPR,” ucap Perry. (*)
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More