Kendati demikian, kata dia, dengan posisi cadangan devisa per akhir April 2017 yang tercatat US$123,2 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2017 yang sebesar US$121,8 miliar, maka depresiasi rupiah yang berlebih masih dapat mampu dicegah.
“Dolar terus menguat dengan euro yang terus terkoreksi dan juga ekspektasi kenaikan FFR target di Juni 2017 yang perlahan tumbuh. Di sisi lain, koreksi harga komoditas masih terus meminta penguatan dolar,” ucapnya.
Menurut Bank Indonesia (BI) sendiri, posisi cadangan devisa yang tercatat US$123,2 miliar ini, cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More