Kendati demikian, kata dia, dengan posisi cadangan devisa per akhir April 2017 yang tercatat US$123,2 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2017 yang sebesar US$121,8 miliar, maka depresiasi rupiah yang berlebih masih dapat mampu dicegah.
“Dolar terus menguat dengan euro yang terus terkoreksi dan juga ekspektasi kenaikan FFR target di Juni 2017 yang perlahan tumbuh. Di sisi lain, koreksi harga komoditas masih terus meminta penguatan dolar,” ucapnya.
Menurut Bank Indonesia (BI) sendiri, posisi cadangan devisa yang tercatat US$123,2 miliar ini, cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. (*)
Editor: Paulus Yoga