Jakarta – Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini (18/10) berada pada level Rp14.139/US$ atau melemah 25 poin bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin (17/10) di level 14.143/US$.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memandang peluang penurunan bunga acuan The Fed pada bulan ini buat rupiah terus menguat pada hari ini.
“Peluang penurunan suku bunga oleh Fed AS pada Oktober meningkat, menurut Alat Monitor Suku Bunga Fed Investing.com. Itu sebagian disebabkan oleh komentar dari Presiden Fed Chicago Charles Evans yang berpendapat bahwa Fed cukup agresif untuk mendapatkan “momentum” ke dalam inflasi,” jelas Ibrahim kepada Infobank, Jumat 18 Oktober 2019.
Dirinya menambahkan, data rilis AS yang menunjukka penjualan ritel di AS turun 0,3% pada bulan September membuat The Fed terdorong untuk menurunkan bunga acuan miliknya. Dirinya menilai, penurunan penjualan tersebut disebabkan oleh konsumen di AS yang mengurangi pengeluaran.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (18/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.140/ US$ terus menguat dari posisi Rp14.172/US$ pada perdagangan kemarin (17/10). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More
Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More