Perlambatan ekonomi berdampak pada kenaikan rasio klaim penjaminan KUR. Untuk merealisasikan penurunan suku bunga, modal perusahaan penjaminan harus dinaikkan. Apriyani Kurniasih.
Jakarta–Perlambatan ekonomi masih menghantui perekonomian Indonesia. Sejumlah cara dilakukan pemerintah untuk menembus perlembatan yang terjadi. Jalan satu-satunya adalah ekonomi harus tetap bergerak. Untuk itulah pemerintah giat dan serius mendorong berjalannya proyek infrastruktur. Sebab langkah ini sangat efektif untuk menggerakkan ekonomi dari hulu hingga ke hilir, mengerem angka pengangguran dan pada akhirnya memulihkan daya beli masyarakat.
Pada 2014, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menyumbang lebih dari 50% Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor ini tercatat mampu menyediakan lapangan kerja hingga mencapai lebih dari 90% dari total lapangan kerja yang tersedia.
Selain mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah juga membuka akses perbankan yang seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pun kembali digencarkan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan meminta penyaluran KUR segera di maksimalkan. Dia berharap target penyaluran KUR yag dipatok sebesar Rp30 triliun bisa tercapai. “Pelaku UMKM ini harus dilindungi dan diperkuat sehingga mempunyai daya saing,” ujar Jokowi.
Hingga 2014, jumlah UMKM tercatat mencapai 57,9 juta unit usaha. Jumlah ini meningkat dari 52,8 juta unit pada tahun 2010. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam UMKM pada 2014 mencapai 114,1 juta, naik dari 96,2 juta orang pada 2010.
Harapan Jokowi pun direspon positif oleh perbankan. Setidaknya sudah ada tiga bank pelat merah yang commit untuk menggencarkan penyaluran KUR, yakni PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), PT. Bank Mandiri (Bank Mandiri), Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI). Hingga September 2015, KUR yang disalurkan BRI (realisasi kumulatif) telah mencapai Rp2,1 triliun. Jumlah nasabahnya mencapai lebih dari 153 ribu. “ Hal ini menunjukkan keseriusan BRI dalam melakukan akselerasi penyaluran KUR” terang Budi Satria, Corporate Secretary BRI.
Di Bank Mandiri, penyaluran KUR telah mencapai Rp200 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar 80% nya merpakan KUR mikro. Untuk mencapai target penyaluran Rp3 triliun, Bank Mandiri menggandeng Kementrian UMKM.
Sama dengan bank Mandiri, BNI juga ditargetkan pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp3 triliun. Memasuki awal September 2015, penyaluran KUR BNI baru mencapai Rp25,42 miliar. Jumlah nasabahnya mencapai 129 nasabah. Pada akhir bulan lalu, BNI manargetkan penyaluran KUR dapat mencapai Rp470 miliar. Untuk merealisasikan targetnya, BNI menggandeng Bank Perkredian Rakyat (BPR) dalam penyaluran KUR melalui skema chanelling.(Bersambung ke halaman selanjutnya).
Page: 1 2
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More