News Update

Bunga Acuan Naik, BTN Bersiap Naikkan Bunga Bank

Jakarta – Menyikapi wacana Bank Indonesia (BI) yang akan menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Mei 2018 mendatang, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku bersiap untuk ikut menaikkan suku bunga perbankan.

Direktur Finansial dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko di Jakarta, Senin, 14 Mei 2018 memandang, bahwa tren kenaikan suku bunga simpanan dan juga kredit pada tahun ini sulit untuk dihindari, terlebih jika Bank Sentral benar-benar memanfaatkan ruangnya untuk menaikkan suku bunga acuannya.

Dirinya mengungkapkan, transmisi kenaikan suku bunga acuan BI terhadap suku bunga simpanan perbankan lebih cepat dibandingkan dengan suku bunga kredit perbankan. Transmisi tersebut akan lebih cepat terhadap simpanan deposito yang akan jatuh tempo (tenor) untuk jangka pendek.

“Seandainya kalau suku bunga BI naik, pasti deposan (pemilik simpanan deposito) juga mengharapkan kenaikan, akhirnya biaya dana (cost of fund) juga ikut naik,” ujarnya.

Ketika biaya dana naik, kata dia, perbankan tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan bunga kredit untuk menjaga marjin pendapatan bunga. Namun demikian, dirinya menjamin, transmisi kenaikan suku bunga acuan BI terhadap suku bunga kredit tidak akan berlangsung secepat kilat.

Baca juga: BTN Incar KPR Non Subsidi Naik 24%

Menurutnya, terdapat jeda atau transisi yang dipertimbangkan bank dalam menaikkan suku bunga kredit, termasuk pertimbangan dampaknya terhadap permintaan kredit. “Kalau suku bunga BI pekan ini naik 25 basis poin, suku bunga kredit tidak langsung naik juga pekan ini, ada proses bertahap,” ucapnya.

Lebih lanjut dirinya melihat, bahwa Bank Sentral memang kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya pada pekan ini guna merespon adanya tekanan eksternal yang terus membuat nilai rupiah melemah terlalu dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir.

“Berbagai langkah bisa diambil termasuk suku bunga acuan menjadi salah satu opsi. Kita lihat nanti langkah BI,” paparnya.

Asal tahu saja, menurut data Uang Beredar yang dipublikasikan BI, secara industri, rata-rata suku bunga kredit perbankan hingga Maret 2018 sebesar 11,18 persen. Sedangkan suku bunga simpanan perbankan dengan tenor 3,6,12 bulan, masing-masing sebesar 5,88 persen, 6,29 persen dan 6,46 persen.

Sebelumnya, Gubernur BI Agus DW Martowardojo menyatakan, bahwa Bank Sentral memiliki ruang besar untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate” pada Mei 2018 ini, setelah anjloknya rupiah yang melewati batas fundamentalnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

7 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago