Jakarta – Merespon kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali menaikan suku bunga acuannnya sebesar 25 bps atau menjadi 5,75%, Bank Mandiri akan secara bertahap dan terukur melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan dan kredit serta memonitor kecukupan likuiditas perbankan.
“Bank Mandiri telah dan akan secara bertahap dan terukur melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha dalam keterangannya, Jumat, 20 Januari 2023.
Secara umum, Rudi menyebutkan bahwa, diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit.
Adapun, untuk tahun 2023, mempertimbangkan proyeksi bahwa penyaluran kredit akan meningkat seiring dengan kondisi bisnis dan perekonomian yang terus tumbuh, Bank Mandiri akan terus mengkaji serta memonitor kecukupan likuiditas dari waktu ke waktu secara prudent dan optimal.
“Namun demikian, dalam mengeksekusi strategi pendanaan tersebut, Bank Mandiri akan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain opsi intrumen yang tersedia, timing yang tepat, serta kondisi pasar,” ujar Rudi.
Sebagai gambaran, hingga November 2022 posisi likuiditas Bank Mandiri berada di level yang optimal dengan LDR (bank only) berada pada level 81,16%. Tercatat, pada periode yang sama, DPK berhasil tumbuh sebesar 13,95% (YoY) menjadi Rp1.125,05 triliun dengan Kredit yang tumbuh 12,46% (YoY) menjadi sebesar Rp920,43 triliun. (*)