Jakarta – Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) disebut masih memiliki ruang untuk turun sebesar 25 basis poin (bps) hingga 50 bps pada keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) esok hari (18/6).
Hal tersebut disampaikan Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro saat mengadakan diskusi virtual dengan media mengenai outlook ekonomi 2020. Andry memandang, suku bunga acuan saat ini sudah cukup bersaing di level 4,50%. Namun ditengah masih berlangsungnya pandemi, BI dinilai perlu memberikan stimulus tambahan.
“Memang kami awal ekspetasi 4,50% its fine, ini sudah bisa jangkau ekpktasi inflasi dan volatlitas nilai tukar. Namun memang kalau lihat dari sinyal yang disampikan Pak Gubernur BI, memang ada kemungkin kami sendiri menilai ada ruang di suku bunga di BI turun sekitar 25 hingga 50 bps,” jelas Andry di Jakarta, Rabu 17 Juni 2020.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, bilamana suku bunga BI turun menjadi level 4,00% diharap dapat memberikan stimulus ke perbankan. Terlebih, menurutnya level tersebut masih relevan dengan angka inflasi nasional yang cukup rendah dibaaah 3%.
Sebagai informasi, pada Rabu (17/6) hingga Kamis (18/6) besok BI akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur untuk merumuskan dan menentukan kebijakan yang akan ditempuh bank sentral dalam menyikapi perkembangan ekonomi terkini.
Sebelumnya, pada tahun 2020 ini BI telah memangkas bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) yang terbagi pada periode Febuari sebesar 25 bps dan Maret sebesar 25 bps sehingga suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate berada pada posisi 4,50%. (*)
Editor: Rezkiana Np