Proses divestasi tersebut, kata dia, masih menunggu sikap PT Freeport terkait perpanjangan kontrak dan perubahan kontrak karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). “Mereka kan masih ngurus perpanjang atau tidak. Sebab itu juga menentukan harga divestasi,” ucapnya.
Baca juga: BI Siap Dukung Peningkatan Kapasitas Perekonomian
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan, bahwa pemerintah masih berhasrat untuk mengambil 10,46 persen saham perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar itu. Namun jika pemerintah pusat memutuskan tidak mengambil kesempatan, maka BUMN akan diberi kesempatan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika BUMN juga tidak mengambil kesempatan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan saham tersebut akan ditawarkan melalui proses initial publik offering (IPO). “IPO salah satu pemikiran kalau BUMN tidak kuat mengambil kesempatan,” tukasnya. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More