Jakarta–Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate), setelah kemarin (19/2) bank sentral dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG-BI) memutuskan untuk menurunkan BI rate sebesar 0,25% menjadi 7%.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Chief Market Analyst Forextime, Jameel Ahmad dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 19 Februari 2016. “Kami memiliki ekspektasi BI akan menurunkan suku bunga acuan lebih banyak lagi,” ujarnya.
Menurut Jameel, alasan BI untuk menurunkan kembali suku bunga acuannya di bulan depan, lantaran sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang kian melemah. Oleh sebab itu, dengan menurunkan BI Rate ini diharapkan PDB akan terdongkrak kembali.
“Dimana, pemotongan tingkat suku bunga bukanlah sesuatu yang mengagetkan karena selain terdapat ruang untuk hal tersebut dapat pula mendorong konsumsi domestik,” ucap Jameel.
Sebagaimana diketahui, selain menurunkan BI Rate menjadi 7%, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility menjadi 5% dan Lending Facility menjadi 7,75%. Serta, menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer menjadi 6,5%. (*) Rezkiana Nisaputra