“Size kuatkan (penyaluran kredit) di Rp5 miliar. Kenapa? Karena proses cepat, putus di limit cabang masuk menengah, ATMR rendah. Organisasi juga kita rubah di proses kreditnya, account officer cari (debitor) saja nanti ada analisnya, dulu dia sekalian analis,” paparnya.
Baca juga: NPL Tinggi Bikin Suku Bunga Kredit Sulit Turun
Sementara untuk sektor ekonomi, Bukopin tidak memungkiri bahwa sektor perdagangan masih mendominasi penyaluran kredit, disusul konstruksi dan infrastruktur. Namun demikian, kata Adhi, pihaknya akan merubah subsektor di perdagangan ke manufaktur yakni yang terkait suku cadang, dan yang terkait dengan konsumsi atau ritel. Selain subsektor, imbuhnya, penyaluran kredit juga akan diarahkan ke sektor yang sesuai dengan potensi daerah.
Sepanjang tahun 2016, ungkap Adhi, Bukopin berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 17 persen sehingga outstanding kredit perseroan mencapai sekitar Rp77 triliun. “Target dalam rencana bisnis bank tahun ini (2017) growth 12,58%,” tutupnya. (*)
Page: 1 2
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More