Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan penjualan batu bara sebesar 20,1 juta ton pada semester I 2024, tumbuh 15 persen secara tahunan (year-on-year). Capaian ini merupakan rekor penjualan tertinggi untuk periode semesteran.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin menjelaskan, pencapaian rekor tersebut ditopang oleh penjualan ekspor batu bara sebesar 8,5 juta pada Januari-Juni 2024, meningkat 20 persen secara tahunan.
Sementara, realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,6 juta ton, tumbuh 12 persen disbanding semester I 2023 yang sebesar 10,3 juta ton.
Baca juga: Pendapatan Naik 4,16 Persen, Laba Bukit Asam Malah Anjlok jadi Segini
Perusahaan menargetkan volume penjualan sebesar 43,1 juta ton pada tahun ini. Untuk itu, pihaknya terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi.
“Baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 27 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Farida mengatakan, perusahaan juga terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi dalam rangka mempertahankan kinerja positif.
Baca juga: Ekspor Batu Bara hingga CPO Anjlok di Juli 2024, Ini Penyebabnya
Di antaranya optimalisasi rasio nisbah kupas (stripping ratio) serta Jarak angkut tanah dan batu bara, biaya tunai (cash cost) turun 6 persen secara tahunan menjadi Rp844 ribu per ton.
“Hasilnya, PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun dan laba bersih Rp2,0 triliun pada semester I 2024,” imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri