Jakarta – Perusahaan e-commerce Bukalapak buka suara mengenai isu pemangkasan jumlah karyawan besar-besaran miliknya.
Melalui keterangan resminya, Kepala Staf Strategi Bukalapak Teddy Oetomo mengkonfirmasi mengenai rencana tersebut. Dirinya menyebut, hal tersebut dilakukan Bukalapak untuk menjadi perusahaan yang terus tumbuh.
“Oleh karena itu, kami perlu melakukan penyelarasan secara internal untuk menerapkan strategi bisnis jangka panjang kami, melakukan penataan yang diperlukan, serta menentukan arah selanjutnya,” kata Teddy melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 11 September 2019.
Teddy menambahkan, Bukalapak ingin terus menjadi perusahaan e-dagang yang menghasilkan
keuntungan dan menurutnya penting melakukan rencana tersebut. Walau dalam realisasinya kinerja Bukalapak masih tumbuh signifikan pada tahun ini.
“Gross Profit kami di pertengahan 2019 naik 3 kali dibandingkan pertengahan 2018 dan kami mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir ini,” tambah Teddy.
Sebagai informasi, Bukalapak merupakan perusahaan rintisan atau startup yang telah menjadi unicorn alias startup yang memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar (sekitar Rp14 triliun). Oleh karena itu Bukalapak ingin terus menjaga momentum pertumbuhan bisnis. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More