Jakarta – Inisiatif dan inovasi kampanye pemasaran kreatif membawa dampak positif kepada para mitra GO-JEK. Terjadi peningkatan order seiring tambahan pengguna baru yang naik mencapai sedikitnya 20 persen sejak program itu diberlakukan mulai Oktober 2018.
”Inisiatif yang dipraktikkan melalui fitur inovatif dan kampanye pemasaran kratif GO-JEK itu berhasil meningkatkan order dan pengguna baru GO-JEK,” kata VP Corporate Affairs GO-JEK, Michael Reza Say, saat pemaparan di kantor GO-JEK, Jakarta, Jum’at, 23 November 2018.
Secara rinci, aktivasi pemasaran yang berjalan beberapa minggu terakhir di bulan Oktober – November 2018 itu meningkatkan order GO-FOOD, seperti pemesanan minuman yang tumbuh 60 persen dan pemesanan makanan naik 30 persen.
Michael menyebutkan, program dimaksud memang ditujukan untuk menunjang pendapatan para mitra GO-JEK sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan. Adapun pengguna baru GO-JEK tumbuh sedikitnya 20 persen pada periode program dimaksud.
Program inisiatif GO-JEK tersebut antara lain kampanye pemasaran ride-hailing yang bertajuk #UdahWaktunya dan kampanye #PestaMaMiMuMeMO (Makan Minum Murah Menang, Mobil) yang memberikan potongan harga hingga 40 persen pada layanan GO-FOOD sejak 5 November – 5 Desember 2018.
Melalui kampanye pemasaran #UdahWaktunya, GO-JEK menargetkan masyarakat beralih dari kendaraan pribadi untuk mulai menggunakan moda transportasi publik yang disediakan GO-JEK.
”Kami menjaga demand tumbuh agar menciptakan pendapatan berkelanjutan para mitra. GO-JEK melalui berbagai program dan inisiatifnya itu, berusaha menjaga dan meningkatkan jumlah order harian yang bisa diterima mitra driver itu tidak berubah walau ada promo campaign,” terangnya.
Hal ini berdampak positif terhadap pendapatan mitra driver seiring dengan meningkatkan permintaan (demand) dari pengguna GO-JEK.
Tren positif itu, menurut Michael, melengkapi struktur pendapatan mitra driver yang bersumber dari tarif dan bonus. Tarif GO-JEK merupakan tarif tertinggi di industri ride-hailing nasional.
Tarif rata-rata jarak dekat untuk kendaraan roda dua GO-RIDE di Jabodetabek, misalnya, berkisar Rp2.200 – Rp3.300 per kilometer. Tarif itu lebih tinggi dari layanan sejenis yang disediakan kompetitor. “Untuk tarif kendaraan roda empat, GO-CAR, sudah mencapai tarif batas bawah taksi konvesional,” tutur Michael.
Atas semua pencapaian dimaksud, manajemen GO-JEK mengapresiasi para mitranya yang tergabung dalam sekitar empat ribu komunitas yang berkontribusi menyumbang aspirasi dan masukan positif kepada manajemen GO-JEK.
Perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim itu sejak awal tahun ini rutin mengadakan Kopdar bersama para mitra di seluruh Indonesia. Kopdar itu merupakan wadah komunikasi dan silaturahim untuk berbagi aspirasi dan gagasan.
VP Driver Community GO-JEK, Jaka Wiradisurja, mengungkapkan setiap aspirasi para mitra direspon manajemen GO-JEK dengan menyempurnakan sejumlah fitur dan layanan pada aplikasi GO-JEK.
Di antaranya fitur daily income summary, chat, shuffle card (kartu informasi), ubah destinasi, dan menyediakan layanan GO-CAR L di Surabaya, Jawa Timur.
Fitur dan layanan terbaru itu ditujukan untuk memertahankan pendapatan berkesinambungan bagi mitra driver serta menyediakan layanan bernilai tambah bagi pengguna GO-JEK.
Sebagai contoh, Jaka merincikan keunggulan fitur daily income summary yang memudahkan mitra pengemudi GO-JEK memantau pendapatan yang diperoleh di setiap harinya.
”Fitur ini berfungsi sebagai pembukuan harian bagi mitra kami,” sebut Jaka.
Selain mengembangkan fitur, GO-JEK memfasilitasi para mitra pengemudi untuk memeroleh asuransi, BPJS Ketenagakerjaan, dan cicilan rumah melalui program Swadaya.
Menurut riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), sebanyak 97 persen mitra pengemudi merasa puas dengan pendapatan dan fleksibilitas yang didapatkannya selama bergabung dengan GO-JEK.
Riset yang dirilis pada 2018 itu juga menyebutkan kontribusi GO-JEK terhadap perekonomian nasional mencapai Rp 9,9 triliun di tahun 2017 dari penghasilan pengemudi dan mitra UMKM. Adapun, jumlah pengunduh aplikasi GO-JEK per September 2018 mencapai sebanyak 108 juta kali serta bermitra dengan satu juta mitra driver yang tersebar di 167 kota dan kabupaten se-Indonesia. (*)