Bogor – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku siap untuk mengambil alih (take over) kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sebelumnya digarap bank lain. Hal ini sejalan dengan penyaluran FLPP yang dianggap masih berjalan kurang cepat.
“BTN siap, bila Pusat Pengelolahan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuknya (BTN),” ujar Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria dalam keterangannya, di Bogor, Minggu, 5 Agustus 2018.
Menurutnya, tahun ini Bank BTN kembali mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan untuk menjadi salah satu bank pelaksana penyalur dana FLPP. Tahun lalu, perseroan hanya menyalurkan KPR Subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB), setelah pemerintah memangkas anggaran penyaluran KPR skema FLPP hingga lebih separuhnya.
Dengan masuknya Bank BTN menjadi salah satu bank pelaksana penyalur dana FLPP, tentunya jumlah bank pelaksana yang bekerja sama dengan PPDPP bertambah. Selain BTN, ada juga Bank Hana, yang dalam waktu dekat akan melakukan perjanjian kerja sama operasional (PKO), sehingga jumlah bank pelaksana seluruhnya menjadi 42 bank.
Sebelumnya, PPDPP Kementerian PUPR mengaku akan melakukan evaluasi atas penyaluran dana FLPP yang dianggap masih berjalan kurang cepat. Dari hasil evaluasi 40 bank yang saat ini bekerjasama untuk menyalurkan dana FLPP sampai dengan Semester I, terdapat 8 bank yang belum menyalurkan dana FLPP secara maksimal.
Baca juga: Dorong Program Sejuta Rumah, BTN Salurkan KPR ke PNS
”Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 40 bank yang ditunjuk untuk mrnyalurkan FLPP 2018 tersebut, 8 bank diantaranya belum melaksanakan tugasnya secara maksimal,” tambah Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Budi Hartono.
Adapun delapan bank pelaksana tersebut, menurut Budi, terdiri dari tiga bank umum nasional dan lima bank pembangunan daerah (BPD) yang belum menyalurkan. “Nanti kita akan cek alasannya, apa karena tidak sesuai dengan core business (bisnis inti)-nya, sehingga belum menyalurkan,” paparnya.
Dalam penyaluran dana FLPP, tahun ini PPDPP bekerja sama dengan 40 bank pelaksana, terdiri dari sembilan bank umum dan 31 BPD. Realisasi penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 hingga 31 Juli 2018, mencapai RP32,36 triliun, dengan 532.283 unit rumah. Adapun penerima FLPP tahun ini sebanyak 12.455 unit rumah senilai Rp1,43 triliun.
Sebagai pemimpin di pasar KPR, bank BTN menguasai pangsa pasar KPR nasional sebesar 37,47 persen dan menjadi penyalur terbesar diantara perbankan lain untuk KPR Subsidi sebesar 94,12 persen. Sementara untuk Program Satu Juta Rumah, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 423.303 unit rumah dengan nilai Rp38,4 triliun baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi.
Dari keseluruhan penyaluran KPR tersebut, 307.360 unit diantaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan. Adapun khusus untuk KPR subsidi BTN sudah mendistribusikan pinjaman untuk 297.044 unit rumah dengan nilai Rp17,15 triliun. Untuk paruh pertama tahun ini, Bank BTN mengucurkan KPR subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan bantuan uang muka.
Pada Semester II tahun ini Bank BTN akan menyalurkan kredit dengan skema FLPP. Dengan adanya FLPP tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan. “Sehingga masyarakat dapat memiliki rumah yang layak dengan cara mudah, cepat dan murah sekaligus dapat mempercepat pencapaian program satu juta rumah,” tutup Budi. (*)