Perbankan

BTN Mulai Proses Akuisisi Bank Victoria Syariah, Begini Respons OJK

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tanggapan terkait langkah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang resmi memulai proses akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah dilakukan sesuai dengan ketentuan OJK, yaitu Peraturan OJK (POJK) Nomor 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi, dan Konversi Bank Umum.

Dian pun menyebutkan bahwa BTN telah menyampaikan permohonan untuk memperoleh persetujuan prinsip atas pengambilalihan BVIS, dan OJK telah memberikan persetujuan prinsip untuk memulai proses pengambilalihan tersebut.

Baca juga: Bakal Diakuisisi BTN, Begini Kinerja Terbaru Bank Victoria Syariah

“Sebagaimana disampaikan oleh BTN, hal ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Bank dalam rangka melakukan pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariahnya (UUS),” ujar Dian saat dihubungi Infobanknews, Senin, 20 Januari 2025.

Spin-Off UUS BTN

Sebagaimana diketahui, UUS BTN merupakan salah satu UUS yang diwajibkan untuk melakukan spin-off sebagaimana POJK Nomor 12 Tahun 2023 tanggal 12 Juli 2023 tentang Unit Usaha Syariah, yang mengatur kewajiban pemisahan UUS apabila nilai aset UUS telah mencapai 50 persen dari total aset BUK induknya dan/atau jumlah aset UUS paling sedikit sebesar Rp50 triliun.

Baca juga: Sah! BTN Mengakuisisi Bank Victoria Syariah

Dian menambahkan rencana pengambilalihan dalam rangka spin-off ini sejalan dengan pilar pertama Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia (RP3SI), yaitu Penguatan Struktur dan Ketahanan Industri Perbankan Syariah.

“OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, yang pada tahun 2025 diawali dengan akusisi BVIS oleh BTN,” tandasnya.

Harapan atas Konsolidasi

Dian menambahkan, dengan dilakukannya aksi korporasi yang sekaligus merupakan langkah konsolidasi ini diharapkan struktur industri perbankan syariah menjadi semakin baik dan semakin kuat.

“Bank hasil pengambilalihan dan sekaligus spin-off UUS BTN ini diharapkan dapat menjadi Bank Umum Syariah (BUS) yang sehat dan tumbuh lebih baik, dan ke depan dapat menjadi BUS dengan skala usaha yang diproyeksikan dapat tumbuh menjadi BUS besar yang bergerak di segmen pembiayaan perumahan,” ungkapnya.

Baca juga: Sinergi Strategis BTN dan LPEI Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia 

Langkah konsolidasi ini tidak hanya dapat dilakukan oleh Bank BUS/UUS milik BUMN saja, tetapi diharapkan juga dilakukan oleh BUS maupun UUS lainnya milik swasta, antara lain dapat dilakukan dalam rangka pemisahan UUS atau spin-off.

“Dengan dilakukannya langkah-langkah kondsolidasi tersebut, diharapkan struktur industri perbankan syariah menjadi lebih baik dan seimbang,” imbuh Dian. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago