Malang–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan produk Laku Pandai, yakni Tabungan BTN Cermat berbasis digital banking.
Sejak Agustus 2015, perseroan telah menggunakan USSD (unstructured supplementary service data) dalam pembukaan rekening Tabungan BTN Cermat. Adapun jumlah rekening yang berhasil dihimpun melalui Program Laku Pandai BTN sudah sekitar 1 juta rekening sejak program ini diluncurkan di Palangkaraya pada Mei 2015.
“Ini merupakan hasil sinergi BUMN sekaligus dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang hampir tidak terakses layanan perbankan,” tukas Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai acara peluncuran Program Laku Pandai BTN Cermat berbasis USSD di Bumirejo, Dampit, Malang, Kamis, 22 Oktober 2015.
Maryono menjelaskan, produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis Kartu, tidak memiliki buku tabungan dan pembukaannya awal produk ini diluncurkan melalui mesin EDC (Electronic Data Capture).
“Sekarang produk ini sudah berbasis digital banking dan cukup dengan handphone nasabah dapat mengakses fasilitas yang yang sudah disiapkan,” tuturnya.
Sesuai dengan tujuannya, Tabungan BTN Cermat dimaksudkan untuk memberikan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif, utamanya produk simpanan kepada masyarakat yang belum memiliki akses layanan keuangan. Untuk mempermudah layanan kepada masyarakat, sejak Agustus 2015 Bank BTN menggunakan USSD yang memudahkan pembukaan account BTN Cermat hanya dengan menggunakan ponsel selular.
“Kami telah melakukan sinergi dengan Telkom Grup untuk merealisasi layanan ini. Dengan tersambungnya USSD pada produk BTN Cermat, maka program laku pandai BTN sudah menggunakan fasilitas digital banking,” sambung Maryono.
Bersamaan dengan implementasi layanan USSD pada produk Tabungan BTN Cermat, BTN juga telah mengonversi 500 kantor layanan Pos menjadi agen Laku Pandai. Ini adalah hasil dukungan sesama BUMN sekaligus merupakan sinergi antar BUMN.
Tabungan BTN Cermat sendiri merupakan hasil kerja sama antara Bank BTN dengan Kantor Pos. Produk Tabungan yang sudah dijalankan di wilayah Jawa Tengah sejak 2011 ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat hingga ke seluruh pelosok daerah di seluruh Indonesia. (*) Paulus Yoga