Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) akan menjajaki kerjasama pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan properti dengan Japan Bank for International Cooperation atau JBIC. Kerjasama dengan JBIC ini dharapkan dapat mendorong ekspansi pembiayaan properti Bank BTN, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury menjelaskan, Bank BTN dan JBIC masih merundingkan sejumlah poin penting dan akan segera dimatangkan. Poin tersebut antara lain, jumlah pinjaman yang akan diberikan JBIC kepada Bank BTN, suku bunga pinjaman dan penyaluran pembiayaan. Pinjaman jangka panjang sebagai dana pendamping BTN dalam pembiayaan perumahan adalah dengan skema unrevolving atau tidak bergulir. Semua pinjaman dalam bentuk USD nantinya akan dilakukan swap ke dalam bentuk IDR agar lebih efisien bagi Bank BTN.
“Kami masih membahas apakah pinjaman JBIC untuk pinjaman kontruksi bagi proyek properti sejumlah pengembang Jepang yang akan bekerjasama dengan BUMN Properti di Indonesia, atau akan disalurkan dalam bentuk KPR atau KPA yang akan dikucurkan Bank BTN untuk konsumen yang membeli proyek properti hasil kolaborasi BUMN Properti Indoneia dengan developer Jepang,” ujar Pahala saat mendampingi kunjungan kerja Menteri BUMN Erick Tohir di Tokyo, Jepang, 6 November 2020.
Untuk pinjaman kontruksi properti, dana pinjaman tersebut diharapkan dapat mengalir ke proyek perumahan yang menyasar segmen menengah ke atas atau proyek properti Transit Oriented Development atau TOD yang dibangun oleh BUMN Properti seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP Properti dan Perumnas bersama dengan PT Kereta Api Indonesia. Sementara pengembang asal Jepang yang saat ini sedang membahas kerjasama dengan BUMN Properti di atas adalah Daiwa House Industry Co Ltd.
“Besaran pinjaman dan penyaluran dana dari JBIC akan ditentukan setelah ada kesepakatan antara BUMN Properti dengan Daiwa House atau yang kami harapkan dapat tercapai pada tahun 2021,” ucapnya.
Selain kerjasama pendanaan jangka panjang dengan JBIC, Bank BTN juga akan melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa perusahaan properti Jepang yang focus pada perumahan untuk bisa mengembangkan perumahan di Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan yang telah dilakukan perseroan pada bulan Januari lalu.
Dalam lawatan kunjungan kerja Menteri BUMN ke Jepang tanggal 4 sampai dengan 6 Nopember 2020, salah satu poin yang akan dikembangkan dalam kerjasama antara Indonesia dengan Jepang adalah bagaimana ada sinergi dalam pembangunan dan pembiayaan perumahan di Indonesia, khususnya dalam memenuhi permintaan generasi muda atau para millennial, dan perumahan di perkotaan (Urban Housing).
Hal ini menjadi fokus dalam pengembangan kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang untuk mendukung sektor properti di Indonesia dan kami menyatakan siap bekerjasama yang diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2021. “Kami menyambut positif atas rencana tersebut dan kita akan memberikan support agar kerjasama ini dapat segera direalisasi,” kata Pahala.
Menurut Pahala, akan ada beberapa perusahaan properti Jepang yang akan diajak untuk kerjasama. Perusahaan itu antara lain Panasonic Home. Kemudian pengembang properti lain asal Jepang yang bekerjasama dengan Perumnas yaitu IIDA Group Holding Indonesia (IGHD-Ind).
Latar belakang kerjasama dengan pengembang asal Jepang tersebut adalah tingginya kebutuhan hunian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan rumah dengan jumlah backlog kepemilikan rumah sebesar 11,4 juta unit (data Kementerian PUPR) sementara rasio KPR terhadap PDB hanya sebesar 3% terendah di Asia Tenggara, sehingga dibutuhkan perluasan akses pembiayaan perumahan.
Selain itu, dari sisi permintaan, rumah segmen menengah ke atas terus menggeliat didorong jumlah masyarakat kelas menengah yang terus meningkat sebagai bonus demografi. (*)