Papua–Jika BUMN beberapa waktu lalu mendapat tugas untuk membangun daerah di seluruh pelosok tanah air melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri, kini BUMN mendapatkan tugas lanjutan untuk mengenalkan anak didik sebagai penerus bangsa untuk mengenal nusantara.
Program ini merupakan program lanjutan Kementerian BUMN kepadaseluruh BUMN padasaat HUT Kemerdekaan RI tahun lalu (2015) untuk hadir mengkoordinir BUMN di daerah membangun daerah dengan tujuan masyarakat di daerah merasakan manfaat hadirnya BUMN di daerahnya.
“Kami menyambut positif program tersebutdan kami bangga telah menjadi bagian dari program ini hadir langsung di daerah mengkoordinir seluruh BUMN yang ada untuk berbuat sesuatu yang membawa manfaat untuk masyarakat daerah. Ini luar biasa dan kami menjadikan program ini sebagai program internal tahunan yang berkelanjutan sebagai bagian dari program CSR (corporate social responsibility) Bank BTN,” ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN dalam keterangan persnya hari ini.
Setelah sukses dalam program BUMN Hadir untuk Negeri di wilayah Papua, kini Bank BTN kembali ke daerah itu untuk mengajak para siswa mengenal lebih dekat Papua. Sebagai generasi penerus bangsa, siswa harus mempunyai jiwa untuk mengenal dan memahami sejarah nasional. Sejarah mana diharapkan dapat menambah rasa memiliki dan lebih mencintai negaranya.
Dalam program yang diberi nama Siswa Mengenal Nusantara (SMN) tidak hanya budaya yang diperkenalkan kepada para siswa. BUMN koordinator mempunyai tugas untuk mengajak siswa belajar beragama hal baru baik mengenai sistem pendidikan, pengembangan ekonomi daerah serta mengenal bagaimana bank ikut membangun daerah. Pelajar ke depan diharapkan juga mampu menjadi entepreuner di daerah.
Secara umum program dalam SMN yang dilakukan BUMN di semua daerah sama. Kami hanya mengembangkan program tersebut sesuai dengan bidang yang menjadi kompetensi BTN. Beberapa disiplin ilmu tentang bisnis bank yang memberikan dampak terhadap ekonomi daerah, kemudian bagaimana uang berputar dan menjadi sumber bagi negara membangun negara, turut diberikan kepada siswa yang mengikuti SMN ini.
Kami mengajak para siswa untuk mengetahui lebih dekat bagaimana BUMN menjalankan tugas, kemudian mengajak mereka untuk mengetahui bahwa di sana masih ada saudara-saudara kita, bahwa di sana ada daerah yang menjadi bagian dari kita. BUMN telah memberi arti di daerah. Intinya mengenalkan dan mendekatkan siswa kepada banyak hal yang tujuan akhirnya adalah mereka mencintai negaranya, jelas Eko Waluyo Corporate Secretary Bank BTN.
Eko Waluyo yang ikut serta mendampingi sekitar 17 siswa yang mengikuti program SMN di wilayah Papua merasakan program seperti ini perlu dilakukan secara rutin tahunan. Sekolah akan sangat positif jika mempunyai program seperti ini karena manfaatnya akan banyak. Dan kami BUMN akan dengan senang hati menjadi pendamping sekolah dalam menjalankan program ini, tegasnya.
“Tidak hanya budaya, kami turut mempelajari beragam hal baru di sini seperti sistem pendidikan, pengembangan ekonomi daerah serta pelajaran bagaimana bank berbisnis. Selama ini kami hanya tahu bank sebagai tempat menyimpan dan meminjam uang. Ternyata bank mempunyai peran yang cukupbesar juga dalam membangun ekonomi daerah di wilayah Papua,” kata salah seorang siswa Program Mengenal Nusantara asal SMAN Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia mengatakan, hal-hal baru itu tidak pernah didapatkannya di tempat lain. Bahkan di bangku sekolah sekalipun. Seperti pada bidang pendidikan, dia menjelaskan bahwa sejumlah sekolah di wilayah Papua masih menggunakan sistem SKS. Sementara di Jakarta menggunakan masih kurikulum 2013. Menurut dia, sistem belajar menggunakan SKS itu membuat siswa dapat mengatur cara belajar seperti di bangku kuliah.
Sebagian besar dari mereka tidak ingin cepat kembali karena waktu yang menurut mereka masih kurang untuk mengikuti program SMN. Program ini memang diselenggarakan untuk mengisi masa liburan siswa.
Program tersebut dikhususkan bagi siswa SMU Kelas XI dari keluarga kurang mampu yang menjadi putra daerah berprestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.
Dalam program SMN ini masing-masing BUMN bertukar untuk membawa siswa ke daerah yang dikoordinir oleh masing-masing BUMN. Siswa SMAN di wilayah Papua dimana BTN menjadi koordinator di wilayah ini diterima oleh BUMN yang mengkoordinir wilayah Kalimantan Timur. Sementara BTN di Papua menerima 17 siswa SMAN wilayah Nusa Tenggara Barat beserta pendampingnya untuk mengenal lebih dekat wilayah Papua. (*) Dwitya Putra