Yogyakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengajak mahasiswa untuk menjadi entrepreneur muda handal di bidang properti dalam rangka menggarap potensi di sektor properti yang besar di Indonesia serta mendukung Program Satu Juta Rumah. Bank BTN pun siap menjadi partner bisnis bagi developer muda tersebut.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, kontribusi sektor perumahan terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia baru sebesar 2,5-2,8 persen. Padahal, sektor perumahan tersebut erat hubungannya dengan 170 bisnis lainnya. Sehingga, laju positif bisnis perumahan akan mendorong pertumbuhan segmen terkait.
Tak hanya itu, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 pun menunjukkan bahwa masih ada 11,38 juta kepala keluarga yang belum memiliki rumah. Fakta-fakta tersebut, kata Maryono, menunjukkan masih banyak ruang bisnis yang bisa dikembangkan dari sektor properti.
Oleh sebab itu, untuk mendorong entrepreneur muda dan handal di bidang properti, Bank BTN telah menyiapkan lembaga Housing Finance Center dengan berbagai pelatihan untuk mencetak developer-developer muda yang berbakat, sehingga nantinya dapat berkontribusi pada perkembangan bisnis di sektor properti.
Baca juga : BTN Sudah Salurkan Kredit Kontruksi Rp904 Triliun
“Karena itu kami mengajak para mahasiswa menjadi developer muda yang tidak hanya turut mendukung sektor perumahan nasional, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan PDB Indonesia,” ujar Maryono saat memberian kuliah umum di Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat, 20 Oktober 2017.
Maryono menjelaskan, jumlah pengembang di Indonesia saat ini perlu terus didorong. Pasalnya, kebutuhan akan rumah baru setiap tahun masih belum bisa dipenuhi oleh pasokan rumah. Di mana ebutuhan rumah baru mencapai 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas bangun baru berkisar 250.000-400.000 unit per tahun.
Peluang besar tersebut, menjadi lahan bisnis yang besar untuk para developer. Apalagi, Presiden Joko Widodo sangat memperhatikan sektor perumahan dengan memberikan berbagai stimulus. Begitu pula Bank Indonesia yang telah memberikan kelonggaran kebijakan loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk menggerakan pasar kredit properti.
Lembaga pelatihan bernama Housing Finance Center ini guna membentuk dan mendampingi para calon developer. Dalam lembaga pelatihan ini, ada berbagai pelatihan yang disiapkan yakni Mentoring Master Developer Indonesia, Pelatihan Pembiayaan Properti dengan Kementerian PUPR, pelatihan dengan asosiasi pengembang, komunitas properti, beberapa universitas serta institusi pendidikan lainnya hingga program Mini MBA in Property yang menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca juga : Bidik Nasabah Millenials BTN Luncurkan Tabungan Siap
“Per Oktober 2017, telah ada lebih dari 1.200 developer handal yang dicetak HFC. Kami pun siap menjadi partner bisnis bagi para developer tersebut untuk menggarap sektor properti,” ucap Maryono.
Saat ini, kata Maryono, Bank BTN terus bertransformasi di segi digital banking untuk meningkatkan bisnis perseroan. Transformasi tersebut digelar juga untuk menggarap para profesional muda dan keluarga termasuk mahasiswa. Apalagi, terjadi perubahan signifikan pada pola akses masyarakat akan layanan perbankan. Di Indonesia, hanya tinggal 24 persen nasabah yang datang ke bank untuk melakukan setor tunai.
Di sisi lain, nasabah lebih banyak menggunakan kanal digital untuk mengakses layanan perbankan. Salah satu yang dikembangkan BTN untuk menggarap perubahan tersebut yakni menciptakan BTN Zone di kawasan Perguruan Tinggi yang berisi berbagai fasilitas dan layanan digital banking untuk mempermudah para generasi muda mengakses layanan perbankan serta mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Beberapa produk dan jasa yang disediakan dalam BTN Zone di antaranya edu payment, giro, BTN cash management, penyaluran bantuan pemerintah, kartu debit dan kartu mahasisa, hingga kredit pemilikan rumah (KPR) serta kredit ringan bagi karyawan dan dosen perguruan tinggi. (*)