BSI dan BSI Maslahat Dorong UMKM Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Zakat

BSI dan BSI Maslahat Dorong UMKM Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Zakat

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar lebih berdaya.

Salah satu upayanya adalah melalui BSI Maslahat, yang menyalurkan zakat untuk program pemberdayaan berkelanjutan bagi ekosistem UMKM pedagang bakso.

BSI dan BSI Maslahat memberikan bantuan permodalan, pendampingan sertifikasi halal dan pelatihan pengelolaan keuangan. Diharapkan, UMKM binaan yang saat ini masih berstatus mustahik (penerima zakat) dapat naik kelas menjadi muzaki (pemberi zakat) di masa depan.

Baca juga : Lewat Skema Ini, BRI Siap Salurkan KPR Subsidi Rp2,92 Triliun di 2025

Salah satu mitra binaan yang mendapatkan manfaat dari program ini adalah Koperasi Ikhtiar Swadaya Mandiri (ISM) Ngudi Makmur di Jakarta Selatan. Koperasi ini menaungi 100 pelaku UMKM pedagang bakso di wilayah tersebut dan telah mendapatkan sertifikasi halal.

Dampak Positif bagi Koperasi dan UMKM

Joko Iskandar, salah satu pengurus Koperasi ISM Ngudi Makmur, mengatakan bahwa dukungan dari BSI dan BSI Maslahat telah memberikan dorongan besar bagi koperasi dan para UMKM di bawah naungannya.

Tidak hanya menjadi rumah bagi 100 UMKM, Koperasi ISM Ngudi Makmur juga membuka kemitraan/franchise di tiga lokasi lainnya, yaitu Roxy (Jakarta Pusat), Halim (Jakarta Timur), dan Bekasi (Jawa Barat).

Baca juga : Konsisten Berdayakan UMKM, BSI Dapat Alokasi Rp17 Triliun KUR Syariah

Menurutnya, bantuan yang diberikan oleh BSI dan BSI Maslahat tidak hanya berupa dana dan pelatihan, namun juga dicarikan peternak sapi dan ayam, Rumah Potong Hewan (RPH), hingga sertifikasi halal.

Oleh karena itu pihaknya sangat merasakan bantuan yang diberikan mampu memberikan sinergi dan pemberdayaan berkelanjutan melalui ekosistem yang kuat.

Rantai Pasok yang Lebih Efisien

“Jadi bantuan dari BSI dan BSI Maslahat ini adalah program dari hulu ke hilir. Hulunya adalah peternak yang berada di Lampung dan kita di koperasi ini adalah hilirnya. Peternak yang ada di Lampung itu juga binaan dari BSI Maslahat sehingga terjamin kesehatannya. Nanti peternak akan kirim sapi hidup, yang akan ditampung di RPH, kita pun kerja sama dengan RPH yang sudah ada sertifikat halalnya,“ ucapnya.

Dengan demikian melalui pemberdayaan ekosistem tersebut, daging yang sudah dipotong tidak dijual di pasar. Tapi dapat langsung ditampung pelaku UMKM yang merupakan koperasi pedagang bakso.

Baca juga: Sepanjang 2024, GRIA Bangun 956 Rumah Subsidi

Tentunya hal ini memperpendek jalur distribusi dan memangkas ongkos produksi. Sehingga harga jual menjadi lebih ekonomis bagi konsumen, namun dengan kualitas yang terjaga.

“Jadi ada satu mata rantai yang diputus. Kami ada di tangan kedua sekarang bukan tangan ketiga lagi,“ kata Joko.

Peningkatan Pendapatan Pedagang Bakso

Joko menyebut berkat bantuan dari BSI dan BSI Maslahat, saat ini 100 UMKM pedagang bakso yang berada di bawah naungan Koperasi ISM Ngudi Makmur mampu menaikkan penghasilan harian mereka. Sebelumnya pendapatan kotor mereka berada di kisaran Rp500.000-Rp600.000 per hari.

Adapun dengan pemberdayaan yang dilakukan BSI dan BSI Maslahat, sekarang bisa mencapai kisaran Rp700.000 bahkan menyentuh nominal Rp800.000. Joko pun berharap akan semakin banyak masyarakat yang ingin ikut serta menjadi pengusaha.

Baca juga: Bidik Dana Tabungan Haji Rp20 Triliun di 2025, BSI Bangun “Kolam Baru”

“Kita biasanya melakukan survei untuk memberikan manfaat, khususnya kepada para mustahik. Salah satu syaratnya adalah mereka pelaku usaha bakso atau minimal mempunyai pengalaman berjualan, lalu tergolong mustahik yang dibuktikan dengan syarat surat keterangan tidak mampu. Lalu nanti kita siapkan semua mulai dari bahan baku, daging, ayam, disediakan juga pengolahannya, salah satunya rumah produksi bakso dan penggilingan dagingnya,“ tuturnya.

Melalui bantuan dari BSI dan BSI Maslahat tersebut, menurut Joko, menjadi salah satu cara dari koperasi untuk memberikan nilai dan manfaat lebih. Selain itu, dengan adanya sinergi melalui ekosistem seperti ini, lebih menjamin kehalalan dari bakso yang dijual.

Mendorong Keberlanjutan dan Pertumbuhan Ekonomi

Joko berharap, bantuan dari BSI dan BSI Maslahat ini dapat terus berlanjut dan mampu menjangkau koperasi-koperasi lainnya yang ada di seluruh Indonesia. Sebab, lanjut Joko, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi koperasi di hilir, tetapi juga para peternak atau produsen yang ada di hulu.

Menurutnya, sinergi seperti ini diperlukan untuk membuat perekonomian terus berputar. Di sisi lain, para pelaku UMKM binaan Koperasi ISM Ngudi Makmur juga semakin mengenal dan mengetahui BSI serta produk dan layanannya.

Baca juga: BSI & Muhammadiyah Berkolaborasi Memperkokoh Islamic Ecosystem

“Dengan adanya program ini mereka jadi lebih tahu dan kenal dengan BSI. Kita juga kenalkan dengan produk BSI dan menggunakan QRIS BSI, jadi dengan begitu mereka juga menjadi nasabah BSI,“ tutupnya.

Sementara itu, terkait dengan kinerja zakat BSI telah menyalurkan sebesar Rp152,30 miliar hingga November 2024. Jumlah tersebut tersalurkan untuk sektor ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan hingga dakwah advokasi. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

Top News

News Update