BRMS Raih Pinjaman Sindikasi USD625 Juta, Ini Peruntukannya

BRMS Raih Pinjaman Sindikasi USD625 Juta, Ini Peruntukannya

Poin Penting

  • BRMS dan CPM memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi senilai total USD625 juta dari Bangkok Bank, Bank Permata, Bank Mega, dan BCA, untuk ekspansi tambang dan eksplorasi
  • Dana USD425 juta untuk CPM dialokasikan guna menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah pada kuartal III 2027
  • Pinjaman USD200 juta untuk BRMS difokuskan pada eksplorasi dan pengeboran di Gorontalo, Aceh, dan Banten, dengan target peningkatan cadangan mineral.

Jakarta – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan anak usahanya PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menandatangani fasilitas pinjaman jangka panjang dengan sindikasi yang terdiri dari Bangkok Bank Public Company Limited, Bank Permata, Bank Mega, dan Bank Central Asia (BCA).

Total fasilitas pinjaman yang didapatkan BRMS dan anak usahanya CPM sebesar USD625 juta, yang masing-masing senilai USD200 juta dan USD425 juta.

Fasilitas pinjaman tersebut senilai USD425 juta untuk CPM yang salah satunya akan digunakan untuk menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah pada kuartal III 2027, dan meningkatkan kapasitas pemrosesan pabrik emas Carbon In Leach (CIL) yang pertama dari 500 ton ke 2.000 ton bijih per hari pada kuartal IV 2026.

Fasilitas pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan belanja modal dari CPM, serta digunakan untuk melunasi pinjaman USD120 juta dari Bank Mega.

Baca juga: Dana Asing Masuk Rp3,03 Triliun, Saham BRMS, BREN, dan BMRI Laris Manis

Sedangkan fasilitas pinjaman USD200 juta untuk BRMS dalam rangka melakukan aktifitas pengeboran dan eksplorasi oleh PT Gorontalo Minerals (GM) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral tembaga di Gorontalo.

Selain itu, juga digunakan untuk melanjutkan aktifitas eksplorasi oleh PT Linge Mineral Resources (LMR) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral emas & perak di Linge, Aceh.

Fasilitas pinjaman ke BRMS juga digunakan untuk melanjutkan aktifitas eksplorasi oleh PT Suma Heksa Sinergi (SHS) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral emas & perak di Lebak, Banten.

Peruntukan Pinjaman Sindikasi

Chief Executive Officer dan Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, menyatakan bahwa, fasilitas pinjaman tersebut membantu perseroan untuk mencapai tiga tujuan utama.

Pertama, pinjaman tersebut untuk mendanai peningkatan kapasitas pemrosesan salah satu pabrik emas BRMS di Palu dari 500 ton menjadi 2.000 ton bijih per hari yang akan diselesaikan pada bulan Oktober 2026. Oleh karenanya produksi emas akan meningkat.

Kedua, untuk membantu perseroan menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan produksi emas BRMS secara signifikan pada semester kedua tahun 2027.

Baca juga: HDIT Lepas Seluruh Saham di Bisnis Pindar, Segini Nilainya

“Mengingat prospek tambang emas bawah tanah tersebut memiliki kadar emas tinggi di kisaran 4,9 g/t,” ucap Agus dalam keterangan resmi dikutip, 25 November 2025.

Ketiga, pinjaman tersebut juga akan digunakan untuk aktifitas pengeboran dan eksplorasi di beberapa lokasi tambang di Gorontalo dalam 18 bulan kedepan. 

“Kami berharap untuk dapat meningkatkan jumlah sumber daya dan cadangan mineral tembaga kami di Gorontalo, dan mengumumkan hasil pengeborannya pada semester pertama tahun 2027,” imbuhnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62