Poin Penting
- BRI menargetkan pertumbuhan kredit 7–9 persen hingga akhir 2025, sejalan dengan kinerja positif kuartal III yang masih on track.
- Kredit BRI tumbuh 6,3 persen yoy per September 2025, didominasi oleh sektor UMKM sebesar 80,02 persen dari total portofolio.
- Kualitas keuangan tetap kuat, dengan NPL 3,08 persen, CAR 25,4 persen, dan CASA meningkat ke 67,6 persen, menjaga likuiditas tetap sehat.
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan pertumbuhan kredit hingga akhir 2025 mencapai kisaran 7 hingga 9 persen.
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto menyampaikan, kinerja positif BRI diharapkan terus berlanjut hingga akhir tahun, sejalan dengan capaian kuartal III 2025 yang berjalan sesuai target perseroan.
“Kami optimis juga bisa menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan sustain. Untuk kredit, kami proyeksikan bisa tumbuh di kisaran 7 hingga 9 persen,” kata Agus dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI Triwulan III 2025, Kamis (30/10).
Baca juga: BRI (BBRI) Umumkan Pembagian Dividen Interim pada Januari 2026
Sebagaimana diketahui, hingga September 2025, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,3 persen (yoy) menjadi Rp1.438,11 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM mencapai Rp1.150,73 triliun, atau sekitar 80,02 persen dari total portofolio kredit.
Kualitas kredit BRI juga terjaga dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) di level 3,08 persen, serta NPL coverage yang kuat di angka 183,09 persen.
Permodalan dan Likuiditas Tetap Kuat
BRI juga memiliki permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) ada di level 25,4 persen.
Dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) bank berada di level yang memadai sebesar 86,5 persen. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Saham Masih Undervalue, BRI Buka Opsi Buyback Lagi Senilai Rp2,5 Triliun
Selain itu, struktur pendanaan BRI terus membaik, tecermin dari rasio dana murah (CASA) yang meningkat menjadi 67,6 persen pada akhir kuartal III 2025. (*)
Editor: Yulian Saputra









