Jakarta–PT Bank BRI Syariah berencana akan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada 2018. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mendongrak alternatif sumber pendanaan.
Direktur Utama BRI Syariah, Moch. Hadi Santoso mengungkapkan, jika rencana penggalangan dana melalui IPO tersebut dapat terlaksana, maka secara otomatis pada 2018 perusahaan secara resmi tercatat dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Saat IPO di 2018 nanti, kita akan melepas modal ke bursa yaa kira-kira itu sekitar Rp1 triliun,” ujar Hadi di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2016.
Keputusan BRI Syariah untuk menjadi perusahaan terbuka, juga sejalan dengan upaya perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. Anak usaha bank BRI ini ingin terus memperkuat permodalannya dengan berbagai sumber pendanaan, agar dapat melakukan ekspansi pembiayaan.
“Setelah IPO kami akan terus ekspansi. Kami ingin memperluas portofolio pembiayaan dari segmen ritel dan komersial ke pembiayaan infrastruktur,” ucapnya.
(Baca juga : BRI Syariah Incar CAR Naik Jadi 21,7%)
Di tempat yang sama, Direktur Operasional PT BRI Syariah, Wildan menambahkan, di penghujung 2017 pihaknya akan menyusun rencana kerja IPO. Di mana pada saat ini perusahaan masih disibukkan dengan proses penerbitan Sukuk Mudharabah Subordinasi I dengan nilai Rp1 triliun.
“Kita masih fokus di sukuk ini dulu. 2018 nanti baru kita IPO. Tapi kita fokus ke situ dulu (sukuk). Sukuk ini kita manfaatkan untuk pembiayaan yang optimal. Nantinya rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dapat menjadi sekitar 21%an,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga