Jakarta – PT Bank BRI Syariah mengaku tertarik untuk masuk ke dalam bisnis uang elektronik (e-money). Hal ini sejalan dengan dorongan pemerintah yang terus mengedepankan gerakan non-tunai baik melalui kartu kredit, debit maupun e-money dalam bertransaksi.
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso disela-sela acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 September 2017 mengatakan, pihaknya akan menjajaki kerjasama co-branding dengan induk perusahaan yakni PT Bank Rakyat Indonesia dalam menerbitkan e-money.
“Ini harus selaraskan sistem IT (teknologi informasi) dulu, ini yang belum bisa untuk uang elektronik BRI,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, rencana perseroan untuk mengeluarkan uang elektronik tersebut rencananya dapat terealisasi di tahun ini. Hal tersebut juga menyusul kebijakan elektronifikasi sistem pembayaran jalan tol pada Oktober 2017 mendatang.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya memang tengah melakukan pembaruan sistem TI. Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya anomali jaringan yang berdampak pada konektivitas BRI dalam kedepannya.
“Lagi diperbaharui seluruhnya, supaya tidak terulang lagi kejadian seperti kerusakan satelit Telkom, salah satunya di sistem uang elektronik,” ucap Hari.
Jika melihat dari empat bank besar penerbit uang elektronik, BRI Syariah merupakan satu-satunya yang belum melakukan co-branding uang elektronik. Bank syariah yang telah menjajaki kerjasama dengan induk antara lain Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah serta Bank BCA Syariah. (*)