Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) turut mendukung usulan Menteri BUMN Erick Thohir, terkait dengan kredit mikro dengan bunga 0%, dimana Bank BRI bersama Pemerintah masih terus berdiskusi dalam menyusun bisnis modelnya.
Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, Supari, menyatakan bahwa untuk mewujudkan kredit mikro tersebut diperlukan akses dana untuk menekan biaya dana bank atau cost of fund (COF) menjadi 0%.
“Mungkin akses dana dari perbankan yang disimpan di Bank Indonesia itu bisalah untuk masyarakat yang di bawah itu bunganya 0%,” ucap Supari kepada media di Jakarta, 15 Maret 2023.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini masih terdapat dua biaya yang memerlukan subsidi, yaitu biaya kredit dan average cost atau biaya layanan.
“Nah subsidinya yang average cost bisa subsidi langsung, yang risiko kredit bisa dialihkan risikonya ke perusahaan asuransi, penjamin dalam bentuk mungkin pemerintah membayar IJPnya (Imbal Jasa Penjaminan),” imbuhnya.
Meski begitu, Supari belum bisa menyebutkan kapan hal tersebut akan terealisasi dan berapa besaran kredit yang akan dialokasikan untuk program kredit bunga 0% tersebut. “Kita sedang membangun bisnis modelnya kaya apa dulu,” ujar Supari.
Kemudian, ia mengatakan bahwa nantinya program kredit mikro 0% tersebut akan berbeda dengan kredit usaha rakyat (KUR) yang sudah ada, tetapi untuk skemanya akan menyerupai skema dari KUR itu sendiri.
“Karena kan sumber pendanaannya beda, kalau KUR kan dari bank penyalur, kalau ini bisa jadi engga, mana ada bank penyalur biaya dananya 0%,” tambahnya.
Adapun, Bank BRI menilai program kredit mikro 0% tersebut sangat bagus dan nantinya juga dapat didorong ke masyarakat bawah atau ultra mikro, serta berharap akan segera terealisasi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra