BRI Setor Dividen Rp7,6 Triliun

BRI Setor Dividen Rp7,6 Triliun

Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada hari ini Rabu 23 Maret menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dan dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 83,55% dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan dalam Rapat Umum yang digelar di Gedung BRI I lantai 21 tersebut, Pemegang saham telah menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.

RUPST BRI Tahun 2015 juga telah menetapkan penggunaan laba bersih BRI Tahun Buku 2015 untuk devidend pay-out ratio sebesar  30% dari laba bersih tahun 2015 atau sebesar Rp 7,619 triliun. “Sedangkan sisanya akan digunakan untuk laba ditahan perseroan,” kata Asmawi.

Seperti diketahui, BRI sepanjang 2015 mencatat laba bersih Rp25,3 triliun. Adapun pembagian dividen ini tidak terlepas dari kinerja Bank BRI tahun 2015 yang tumbuh sehat dan stabil di semua aspek keuangan, mulai dari pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan fee based income, kenaikan Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah, peningkatan IT performance, penerapan Manajemen Risiko dan GCG secara menyeluruh hingga terjaganya efisiensi operasional.

Selain itu, RUPST juga telah menyetujui pengalihan saham tresuri (treasury stock) untuk digunakan dalam Program Kepemilikan Saham bagi Manajemen dan Pekerja Perseroan.

Sebagai informasi, Perseroan telah melakukan pembelian kembali (buy back) saham sejumlah Rp221, 7 juta lembar saham yang dilaksanakan pada 12 Oktober 2015 sampai dengan 12 Januari 2016, sesuai ketentuan POJK No. 02/POJK.04/2013 yang saat ini disimpan dalam bentuk saham tresuri.

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan sisa laba ditahan tersebut memperkuat permodalan BRI. Sehingga Rasio Kecukupan Modal (CAR) menjadi 20,8%.

“Kan desember 20,5% itu nambah jadi 20,8 %. Karena deviden, kan dari total Rp25 triliun itu ada dikurangi untuk Program Bina Lingkungan 1%, sisanya jadi nambah CAR kita jadi 20,8%,” kata Haru. (*) Ria Martati

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News