Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengatakan kebijakan ini mencerminkan keyakinan otoritas moneter terhadap stabilitas perekonomian nasional serta menjadi langkah strategis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, khususnya di tengah perlambatan global dan tekanan eksternal.
Lebih lanjut, sebagai bank yang memiliki fokus utama pada segmen UMKM, BRI optimistis bahwa pelonggaran suku bunga akan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi dunia usaha.
“Kami memandang bahwa kebijakan ini berpotensi menurunkan cost of fund (biaya dana) secara bertahap, meningkatkan minat pembiayaan, serta mendorong konsumsi dan investasi masyarakat,” ujar Hendy kepada Infobanknews, Kamis, 22 Mei 2025.
Baca juga: Gandeng Cloudera, BRI Percepat Inovasi dan Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Hendy pun memastikan, BRI secara konsisten akan terus menyesuaikan strategi penyaluran kredit secara prudent dan selektif, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta good corporate governance.
Sebagai informasi, BRI hingga kuartal I-2025 mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy. Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.126,02 triliun.
Baca juga: Bakal Gelar RUPS Besok, Saham BRIS Diprediksi Tembus Rp3.000
BRI pun membidik pertumbuhan kredit sepanjang 2025 di kisaran 7 hingga 9 persen secara tahunan (YoY), dengan menjaga rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) di bawah 3 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra