KIP Plus dalam satu kartu memiliki 3 fasilitas yang berbeda, yakni sebagai kartu debit private label, wallet PIP dan Kartu ATM BRI. Sebagai kartu debit private label, kartu ini bisa digunakan siswa untuk berbelanja kelengkapan sekolah di merchant dan Koperasi-Koperasi Sekolah yang menggunakan di EDC BRI. Dana yang digunakan untuk belanja kelengkapan sekolah berasal dari saldo awal pada wallet PIP sesuai kuota dana PIP yang ditetapkan Kemendikbud.
“Dengan menggunakan KIP Plus, diharapkan para siswa lebih mengenal produk perbankan sejak dini dan menjadi sarana edukasi yang efektif untuk pengelolaan keuangan bagi siswa,” imbuh Hari Siaga.
Selain untuk bertransaksi, kartu ini bisa digunakan sebagai sarana menabung bagi para siswa yang bisa diambil sewaktu-waktu melalui 69.552 agen BRILink, 10.628 Unit Kerja BRI dan 23.126 jaringan ATM BRI di seluruh Indonesia.
“Untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap siswa, Bank BRI juga mendorong koperasi sekolah untuk dijadikan sebagai Agen BRILink sehingga akan turut meningkatkan daya saing dan pemberdayaan Koperasi-Koperasi Sekolah di seluruh Indonesia,” ujar Hari Siaga.
(Baca juga : BRI Berencana Turunkan Kepemilikan di AGRO)
Di samping fasilitas-fasilitas tersebut di atas, KIP Plus bebas biaya administrasi bulanan, sehingga meringankan bagi para siswa. “Dengan adanya sinergi antara Bank BRI dan Kemendikbud dalam peluncuran uji coba KIP Plus ini, diharapkan penyaluran Bansos, khususnya PIP melalui KIP Plus akan lebih tepat sasaran dan penggunaannya, lebih efisien dan efektif serta lebih akuntabel yang pada akhirnya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” pungkas Hari Siaga. (*)
Editor: Paulus Yoga