Direktur Utama BRI Sunarso
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tengah mempersiapkan strategi bisnis baru melalui pengembangan bullion bank atau bank emas. Langkah ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi bank pelat merah tersebut.
“Nanti kita siapkan itu (bullion bank) itu,” ujar Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025, di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.
Sunarso menegaskan bahwa BRI akan menjadi salah satu pelaku utama dalam bisnis ini, bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PT Pegadaian.
“Bullion bank akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI karena nanti pelaku utama kan Pegadaian dan BSI,” jelasnya.
Baca juga : Pegadaian Kantongi Izin Usaha Bullion, Begini Kata BRI
BRI memiliki kepemilikan saham di Pegadaian dan BSI, yang memperkuat sinergi dalam bisnis bullion bank.
Saham BRI di BSI tercatat sekitar 15 persen, sedangkan keterlibatan dengan Pegadaian semakin memperkuat posisi BRI dalam ekosistem bisnis emas.
“Jadi, artinya bulion services bank ini nanti akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group,” tegasnya.
Baca juga : BSI Siapkan Infrastruktur Bullion Bank, Incar Pertumbuhan di 2025
Sebelumnya, Sunarso mengungkapkan bahwa inisiasi skema bullion services bank sudah dimulai sejak dirinya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pegadaian pada 2017.
Pegadaian sendiri memiliki unit usaha spesialis emas bernama Galeri 24, yang kemudian berkembang menjadi entitas terpisah.
Ke depan, bullion services bank akan mencakup berbagai produk dan layanan, seperti produk emas, tabungan emas, deposito emas, hingga pembiayaan berbentuk logam mulia.
Diketahui, Pegadaian telah lebih dulu mendapatkan izin untuk menjalankan kegiatan usaha bullion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin tersebut diberikan melalui Surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion PT Pegadaian dengan nomor surat S-325/PL.02/2024.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Bullion Bank Beroperasi di Semester I 2025
Dengan izin tersebut, Pegadaian dapat melakukan berbagai kegiatan usaha bullion, termasuk Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, hingga Perdagangan Emas.
Langkah ini merupakan pencapaian signifikan yang tidak hanya memperkuat peran Pegadaian dalam ekosistem Ultra Mikro (UMi), tetapi juga menjadi tonggak penting dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Sementara itu, BSI saat ini tengah dalam proses pengajuan izin untuk menjadi bullion bank. Apabila izin ini disetujui oleh OJK, BSI akan memainkan peran penting dalam ekosistem bisnis emas, bersanding dengan Pegadaian sebagai salah satu pemain utama.
“Terkait dengan perizinan, BSI memang sudah mengajukan perizinan (bullion bank) ke OJK, di samping itu juga secara paralel kami menyiapkan semua infrastrukturnya, agar nanti pada saat perizinan itu terbit, kami semua sudah siap dengan infrastruktur,” kata Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, Kamis, 6 Februari 2025.
Baca juga: OJK: BSI Tengah Siapkan Infrastruktur untuk Ajukan Izin Usaha Bullion Bank
Ia berharap proses perizinan ini tidak akan memakan waktu lama. “Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama mungkin bisa diterbitkan perizinannya dari OJK,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More