Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bekerja sama dengan PT Pakar Digital Global (Paper.id) dengan didukung oleh Visa Indonesia menghadirkan kartu kredit inovatif PAPERCARD. Kartu kredit ini memiliki berbagai manfaat untuk memberikan kemudahan bagi nasabah, terutama pebisnis di Indonesia dalam melakukan digitalisasi pembayaran.
Seperti diketahui, pertumbuhan bisnis Kartu Kredit BRI dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren yang positif. Secara tahunan atau year on year (yoy), volume transaksi Kartu Kredit BRI telah tumbuh di atas 40%. BRI optimis di tahun ini bisa tumbuh lebih besar lagi.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan tersebut adalah dengan menerbitkan kartu kredit premium untuk memenuhi kebutuhan pemilik bisnis. Kerja sama penerbitan kartu kredit co-branding PAPERCARD ini merupakan dukungan berkelanjutan BRI dan Paper.id terhadap visi pemerintah meningkatkan inklusi keuangan.
“Inklusi keuangan salah satunya melalui transaksi nontunai, bertujuan mendukung pelaku UMKM untuk melakukan transformasi digital,” kata Handayani dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 17 Juli 2023.
Baca juga: OJK Dorong Pembiayaan UMKM Melalui Securities Crowfunding
Dengan PAPERCARD, lanjutnya pebisnis dapat bertransaksi dan mengatur pengeluaran secara mudah kapan saja dan dimana saja di platform Paper.id.
Produk ini didesain untuk menjawab kebutuhan pemilik bisnis yang menginginkan kemudahan di tiap proses dan merasakan manfaat yang bisa dinikmati dalam kegiatan bisnis sekaligus untuk pemiliknya juga, sesuai dengan tema yang diusung #ItsBusinessAndItsPersonal.
Selain itu, akses kontrol terhadap informasi transaksi juga real-time dan akurat. Pengguna PAPERCARD juga dapat menikmati cashback dan berbagai promo menarik dari Kartu Kredit BRI dan Visa. Adapun pengajuan hingga akses informasi dan mutasi transaksi PAPERCARD dapat dilakukan melalui aplikasi web Paper.id.
CEO & Co-founder Paper.id, Yosia Sugialam mengungkapkan, kehadiran PAPERCARD diyakini mampu memberikan dampak positif bagi pebisnis khususnya pengguna Paper.id agar bisa merasakan inovasi pembayaran digital sekaligus juga bisa menikmati benefit atau personal value kepada pemiliknya.
“Paper.id telah menjadi pionir sejak 2017 di bidang invoice & pembayaran bisnis. Hingga kini, lebih dari 450.000 pebisnis yang sudah merasakan kemudahan dalam penagihan dan pembayaran bisnis lewat Paper.id,” ungkapnya.
Fitur Kartu Kredit PAPERCARD
Beragam fitur dihadirkan, seperti pembayaran bisnis dengan kartu kredit dan kehadiran e-meterai untuk pengesahan invoice.
PAPERCARD juga bisa digunakan untuk pembayaran operasional bisnis lainnya, seperti iklan jasa digital (Meta, Google & TikTok), kebutuhan belanja aset dan inventaris kantor, serta perjalanan bisnis dan jenis pembayaran bisnis lainnya.
Hal ini bisa terwujud lewat dukungan jaringan Visa yang memungkinkan kartu tersebut bisa digunakan secara global, serta beragam promosi yang dihadirkan secara khusus.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia, menyatakan Visa sangat senang dapat memfasilitasi kolaborasi baik antara BRI dan Paper.id ini, yang telah menghasilkan terobosan baru kartu kredit PAPERCARD untuk segmen UMKM.
“Studi Visa Consumer Payment Attitudes kami baru-baru ini menemukan bahwa penggunaan kartu kredit masih lazim termasuk untuk membayar tagihan di kalangan konsumen, dan paling sering digunakan untuk perjalanan ke luar negeri, belanja dan membeli persediaan, serta food & dining,” kata Riko.
Baca juga: Pembiayaan UMKM Lewat Pinjol Makin Meningkat
Riko menambahkan, Visa memberikan akses jaringan pembayaran yang menjangkau lebih dari 80 juta merchant di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Ditambah dengan fakta bahwa UMKM berkontribusi sekitar 60% terhadap perekonomian di Indonesia, dan BRI serta Paper.id berada di garda terdepan dalam melayani kebutuhan UMKM.
“Kami berharap sinergi BRI, Paper.id dan Visa dalam wujud kartu kredit PAPERCARD tidak hanya mendukung kelancaran proses bisnis bagi para pemilik usaha, namun juga menjadi pendorong inklusi keuangan di Indonesia. (*)
Editor: Galih Pratama