Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjalin kerja sama strategis dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dengan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (18/1).
Melalui MoU ini, BRI berkomitmen memberikan akses penyediaan jasa layanan perbankan untuk HKTI maupun anggotanya. “Sebagai bank yang fokus terhadap usaha mikro serta ekonomi kerakyatan, BRI memiliki keterikatan yang erat dengan sektor pertanian. Kami berupaya memfasilitasi layanan perbankan yang dibutuhkan oleh HKTI dalam upaya pengelolaan keuangan yang lebih optimal,” ungkap Suprajarto di Jakarta, Jumat 18 Januari 2019.
Sebelum adanya kerja sama dengan HKTI, BRI telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui pemberian akses permodalan berupa KUR (Kredit Usaha Rakyat), program kewirausahaan pertanian, perhutanan sosial serta penyaluran kartu tani.
Moeldoko menjelaskan, dengan kerjasama ini diharapkan dapat meringankan permasalahan yang selama ini dihadapi petani di Indonesia. “Saat ini petani di Indonesia menghadapi 5 masalah utama, yakni luasan lahan, permodalan, teknologi, manajemen dan market. Melalui kerjasama dengan Bank BRI, kami yakin dapat mempermudah memberikan akses permodalan terutama KUR kepada petani,” imbuh Moeldoko.
Tak hanya itu, BRI mendorong sinergi dengan seluruh stakeholders terkait agar mampu memberikan added value bagi sektor pertanian di Indonesia. Termasuk dengan HKTI sebagai bridging institution yang menghubungkan antara petani dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami berharap dengan menggandeng HKTI maka kehadiran BRI berikut layanan-layanan unggulan kami semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota HKTI dan seluruh petani. Terlebih saat ini BRI ditunjang oleh 9.798 jaringan kantor, 330 ribu jaringan e channel dan 400 ribu agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia,” pungkas Suprajarto. (*)