Jakarta — Pemerintah Indonesia terus mendorong perkembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yang menjadi lokomotif penyaluran kredit UMKM berusaha mendukung sejumlah agenda penting pemerintah seperti menekan angka kemiskinan dan kesenjangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Menurut Suprajarto, Direktur Utama BRI, jumlah pelaku UMKM itu hampir seperempat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta jiwa.Membuka akses keuangan kepada pelaku UMKM yang jumlahnya 62 juta sangat penting untuk perekonomian Indonesia. “Jadi kalau sektor UMKM makin berkembang, maka ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi,” ujar Suprajarto kepada Infobanknews.com di Jakarta, Senin (13/5).
Suprajarto menambahkan, sektor UMKM memiliki potensi untuk lebih berkembang. “Indonesia memiliki resources yang melimpah disertai potensi pasar yang sangat besar, sehingga ini menjadi prospek bagi perkembangan para pelaku UMKM,” jelasnya.
Sejumlah potensi yang sedang dimiliki Indonesia diantaranya, adanya bonus demografi, ketersediaan bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi, dukungan pasar domestik yang besar, produk-produk kreatif UMKM bisa memanfaatkan pasar luar. “Agar semua potensi bisa memberi manfaat nyata bagi pembangunan ekonomi, khusus melalui pengembangan sektor UMKM, maka peranan investasi atau modal sangat dibutuhkan, terutama melalui peran lembaga perbankan dalam memobilisasi dana masyarakat,” imbuh Suprajarto.
Karena kedekatannya dengan sektor UMKM serta dukungan jaringannya yang luas, BRI berhasil menjadi lokomotif penyaluran kredit kepada para pelaku papan bawah baik itu kredit bersubsidi dari pemerintah maupun itu yang bersifat komersial. Sepanjang tahun 2018, Bank BRI berhasil menyalurkan KUR kepada 3,9 juta pelaku usaha gurem dengan total Rp80,2 triliun, atau 65,9 persen dari total target penyaluran KUR nasional yang mencapai Rp123,56 triliun. Apabila ditotal sejak tahun 2015 hingga 2018, BRI telah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 235,4 triliun kepada 12,6 juta pelaku usaha papan bawah.
Sedangkan dalam penyaluran kredit UMKM oleh perbankan yang oleh BI diwajibkan minimum 20 persen dari total kredit, BRI pun makin kokoh di depan. Pada 2018, porsi kredit UMKM yang disalurkan BRI memberi kontribusi sebesar 76,50 persen dari total kreditnya yang mencapai Rp843,60 triliun. Jumlah kredit UMKM yang disalurkan BRI sebesar Rp645,70 triliun memiliki pangsa 66 persen terhadap total kredit UMKM bank umum yang sebesar Rp969,92 triliun. Penyaluran kredit UMKM baik komersial maupun kredit bersubsidi merupakan langkah kongret BRI dalam mendorong ekonomi kerakyatan yang menyentuh grassroot. (*) Steven