Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) kembali menorehkan kinerja positif hingga akhir tahun 2018. Bank BRI mampu membukukan laba sebesar Rp32,4 Triliun di sepanjang tahun 2018 yang lalu, dimana angka ini naik 11,6% dibandingkan laba tahun 2017 sebesar Rp29 Triliun.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan, ada beberapa faktor pendorong profitabilitas Bank BRI yakni perseroan mampu meningkatkan efisiensi dalam proses bisnisnya.
“Bank BRI mampu mendulang laba sebesar Rp.32,4 Triliun di sepanjang tahun 2018,” kata Suprajarto di Kantor Pusat BRI Jakarta, Rabu 30 Januari 2019.
Supra menambahkan, efisiensi tersebut tercermin dari penurunan BOPO, dimana BOPO akhir Desember 2018 tercatat 70% atau lebih rendah dibandingkan dengan BOPO Desember 2017 sebesar 70,7%.
Sementara untuk simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI di akhir Desember 2018 tercatat Rp944,3 Triliun, atau tumbuh 12,2% year on year. Aset BRI pun terkerek di angka Rp1.296,9 Triliun, tumbuh 15,2% dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar Rp1.126,2 Triliun.
Selain itu, struktur dana murah (CASA) BRI meningkat, dari 59% di akhir tahun 2017 menjadi 60,1% pada Desember 2018. Rasio lainnya, yakni LDR BRI berada di angka yang cukup ideal di kisaran 89,3% dan CAR 21,3%. (*)