Tangerang–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengaku tengah mengkaji penurunan suku bunga kredit maupun deposito. Hal ini sejalan dengan Bank Indonesia (BI) yang sudah menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 7%.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, 24 Februari 2016. “Iya sedang kita kaji,” ujarnya.
Menurutnya, dengan BI Rate yang sudah turun 25 bps menjadi 7% tersebut, maka suku bunga kredit dan deposito akan turun. Namun, untuk menurunkan suku bunga kreditnya, BRI terlebih dahulu melihat cost of fund (penurunan biaya dana) yang ada.
“Kalau kita pinginnya turun, biar yang minta kreditnya banyak, tapikan cost of fundnya harus menyesuaikan,” tukas Asmawi.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dalam menurunkan suku bunga baik kredit maupun deposito, tidak semata-mata dilakukan begitu saja. Akan tetapi, perseroan terlebih dahulu melihat besaran penurunan suku bunga pada bank-bank lainnya.
“Kalau kita turunkan suku bunga (deposito) rendah sekali, tapi yang lain belum turun, yaa otomatiskan ngalirnya ketempat yang lain,” ucap Asmawi.
Meski begitu, Asmawi mengaku belum bisa menyebutkan berapa besaran suku bunga yang akan diturunkan, sebagai respon dari kebijakan Bank Sentral yang telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali di awal tahun ini. (*) Rezkiana Nisaputra