Media Briefing Penjelasan Data Ekspor Impor
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, tidak lagi menyampaikan data realisasi ekspor dan impor secara bulanan (mtm). Sebagai gantinya, BPS akan merilis data secara kumulatif (ctc).
Direktur Statistik Distribusi BPS Sarpono menilai, insight data ekspor dan impor akan lebih bermakna apabila diintrepretasikan secara kumulatif.
“Jadi sebagai informasi untuk periode rilis berikutnya, untuk data ekspor-impor kita akan menyampaikan rilis dalam bentuk kumulatif,” kata Sarpono dalam acara Penjelasan Data Ekspor Impor, Rabu, 28 Mei 2025.
Baca juga: Menggali Peluang Ekspor ke Australia dengan Potensi Diaspora
Lebih lanjut, Sarpono menjelaskan, penyampaian eskpor dan impor secara kumulatif bisa memberikan penjelasan lebih dalam terkait data-data atau performa dari perdagangan barang internasional tersebut.
“Jadi sebagai contoh, mungkin ini nanti kita akan sampaikan perkembangan nilai ekspor dalam hal ini adalah kumulatif Januari-Maret, kita bandingkan dengan Januari-Maret tahun sebelumnya,” jelasnya.
Baca juga: Jargon Hilirisasi dan Pemanfaatan Devisa Dana Hasil Ekspor
Menurutnya, dari hasil evaluasi BPS penyampaian data ekspor dan impor secara bulanan cenderung lebih rawan terhadap bias musiman, jumlah hari, adanya momentum hari besar, dan faktor serupa lainnya. Selain itu, penyajian data bulanan cenderung bergejolak (volatile) akan lebih sulit untuk diintrepretasikan maknanya.
“Penyampaian bulanan itu jadi datanya seperti mata gergaji, sulit diinterpretasikan. Tapi dengan kumulatif, kemudian kita bandingkan dengan kurun waktu yang sama dari periode tahun sebelumnya, kita akan dapat gambaran bagaimana kinerja dari pendanaan internasional yang kita lakukan bersama-sama,” tukasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More