Turis mancanegara sambangi toko kerajinan. (Foto: Erman)
Jakarta – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami penurunan pada September 2024. Tercatat, terjadi penurunan sebesar 4,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 1.279.258 kunjungan sepanjang September 2024.
“Jumlah tersebut turun 4,53 persen jika dibandingkan Agustus 2024 atau month to month (mtm), dan naik 19,53 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu atau year on year (yoy),” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, 1 November 2024.
Baca juga : Airlangga Ungkap Tak Ada Penambahan Kuota Subsidi Motor Listrik Tahun Ini
Ia menjelaskan, secara kumulatif sepanjang Januari hingga September total kunjungan wisman tembus diatas 10,37 juta. Jumlah tersebut meningkat 20,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski terus meningkat, kata dia, total jumlah kunjungan wisman secara kumulatif sampai September di 2024 masih rendah, dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang mencapai 12,12 juta kunjungan.
Baca juga : WIKA Kantongi Pendapatan Rp12,55 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya
Adapun kunjungan wisman terbanyak berdasarkan asal negara yakni Malaysia, meningkat 24,22 persen secara bulanan dan secara tahunan meningkat sebesar 54,04 persen. Lalu, disusul oleh kebangsaan Australia dan Tiongkok.
Sementara itu, kunjungan wisatawan nasional (wisnas) pada September 2024 sebanyak 660.893 perjalanan, naik 1,93 persen dibanding Agustus 2024, dan melonjak 11,83 persen dibandingkan September 2023. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More