Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada periode Januari-Juni 2025 sebesar USD135,41 miliar atau naik 7,70 persen secara kumulatif (ctc), dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar USD125,73 miliar.
“Total nilai ekspor seoanjang Januari-Juni 2025 mengalami peningkatan sebesr 7,70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Andil utama peningkatan nilai ekspor disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 2,16 persen,” ujar Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Jumat, 1 Agustus 2025.
Secara rinci, sepanjang Januari-Juni 2025 ekspor migas sebesar USD7,03 miliar persen, turun 11,04 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar USD7,90 miliar.
Sementara, untuk ekspor non migas naik sebesar 8,96 persen atau USD128,39 miliar, dibandingkan Januari-Juni 2024 sebesar USD117,83 miliar.
Baca juga: Tarif Ekspor RI ke AS Bisa 0 Persen, Ini Komoditas yang Diincar
Kenaikan ekspor non migas ini, utamanya didorong oleh kenaikan di sektor industri pengolahan dengan andil sebesar 12,16 persen. Ekspor sektor industri pengolahan yang naik cukup besar, yaitu minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, nikel, semikonduktor dan komponen elektronik lainnya, serta peralatan listrik lainnya.
“Sementara ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 49,77 persen, ekspor hasil pertanian yang naik cukup besar, yaitu kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat, aromatic dan rempah-rempah, sayur-sayuran, serta ikan segar atau dingin hasil tangkap,” jelasnya.
Berdasarkan negara dan kawasan tujuan utama ekspor, nila ekspor non migas ke Tiongkok sebesar USD29,31 miliar atau naik 8,37 persen dibandingkan tahun lalu pada periode sama.
“Jika dibandingkan secara kumulatif periode yang sama tahun lalu, pada Januari–Juni 2025 ekspor non migas ke Amerika Serikat (AS), ASEAN, dan Uni Eropa mengalami peningkatan sementara ke India mengalami penurunan,” pungkasnya.
Baca juga: DPR: Penurunan Tarif Ekspor ke AS Harus Diikuti Perlindungan Industri Lokal
Sementara secara tahunan, nilai ekspor pada Juni 2025 mencapai USD23,44 miliar, naik 11,29 persen yoy dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar USD21,06 miliar.
Selanjutnya, nilai ekspor migas tercatat USD1,11 miliar atau turun 9,85 persen, sementara ekspor non migas naik 12,61 persen dengan nilai USD22,33 miliar.
“Total nilai ekspor mengalami kenaikan secara tahunan, utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor non migas,” tambahnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More