Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Hari Raya Idul Adha, yaitu pada Juni 2023 sebesar 0,14%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode Ramadan dan Idul Fitri yang masing-masing sebesar 0,18% dan 0,33%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, selama 2019 – 2023 terjadi inflasi pada momen hari raya Idul Adha, kecuali tahun 2020 yang mengalami deflasi sebesar -0,10%.
“Secara historis, tingkat inflasi pada momen hari raya Idul Adha relatif lebih rendah dibandingkan periode Ramadhan maupun Idul Fitri,” ujar Pudji dalam Rilis BPS, Senin, 3 Juli 2023.
Secara rinci, tahun 2022 pada momen Idul Adha yang jatuh di Juli 2022, tercatat inflasi sebesar 0,64%, lebih tinggi dibandingkan dengan Hari Raya Idul Fitri sebesar 0,95%. Namun, lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Ramadan yang sebesar 0,40%.
Baca juga: BPS Catat Inflasi 0,14% di Juni 2023
Tahun 2021, inflasi pada momen Idul Adha, yakni sebesar 0,08%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan momen Ramadan dan Idul Fitri yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,13% dan 0,32%.
Sementara, tahun 2020 mengalami deflasi sebesar -0,10%, sedangkan pada periode Ramadan dan Idul Fitri mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,08% dan 0,07%. Sedangkan, di tahun 2019 terjadi inflasi sebesar 0,12% pada momen hari raya Idul Adha.
“Jika ditinjau berdasarkan komoditasnya, tingkat inflasi pada momen Idul Adha selama 3 tahun terakhir didorong oleh komoditas volatile food atau makanan bergejolak, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, bawang putih, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan tomat,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama