Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2017 yang tercatat sebesar 3,61 persen. Sementara Pada Desember 2017 terjadi inflasi sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,28.
“Inflasi tahun kalender 2017 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2017 terhadap Desember 2016) masing-masing sebesar 3,61 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.
Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,28 persen dengan IHK sebesar 131,75 dan terendah terjadi di Sorong sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 128,53. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
Adapun indeks kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, lanjut dia, yaitu terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,26 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,30 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen
“Kemudian kelompok sandang sebesar 0,13 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75 persen,” ucapnya.
Sementara itu, komponen inti pada Desember 2017 juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2017 dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Desember 2017 terhadap Desember 2016) masing-masing sebesar 2,95 persen. (*)