Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, berdasarkan 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) telah terjadi inflasi 0,07% pada Oktober 2020. Sementara inflasi tahun kalender 2020 tercatat sebesar 0,93% , dan inflasi secara tahunan (year on year/yoy) 1,44%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, dari 90 kota IHK, 24 kota mengalami deflasi dan 66 kota mengalami inflasi. Dirinya mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04% dan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masing-masing sebesar 0,01%.
“Sementara deflasi tertinggi berada di Manokwari sebesar -1,81% dan deflasi terendah berada di Surabaya sebesar -0,02%,” kata Suhariyanto melalui video conference di Jakarta, Senin 2 November 2020.
Suhariyanto menjelaskan, penyebab deflasi tertinggi adalah turunnya angkutan udara di Manokwari. Sementara penyebab inflasi didorong oleh komoditas Makanan, Minuman dan Tembakau yang menyumbang andil inflasi 0,29% disusul oleh komoditas Penyedia Makanan dan Minuman atau Restoran sebesar 0,19%.
Selain itu inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09%; kelompok kesehatan sebesar 0,15%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02%; kelompok pendidikan sebesar 0,04%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03%; kelompok transportasi sebesar 0,14%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11%. (*)
Editor: Rezkiana Np