Perbankan dan Keuangan

BPR NBP 2 Blak-blakan Soal Target Kredit dan DPK di Akhir 2024

Jakarta – Direktur BPR Nusantara Bona Pasogit (NBP) 2, Haryadi membeberkan, BPR yang ia bawahi menjalani pertumbuhan yang cukup solid di tahun 2024.

Per Maret 2024, BPR NBP 2 mampu mencatat total pertumbuhan kredit sebesar 9,96 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp68,71 miliar. Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh dengan baik, yakni sebanyak 5,47 persen dan mencapai Rp73,04 miliar.

Pertumbuhan DPK tersebut memang di bawah pertumbuhan industri, yang dalam periode tersebut, berada di angka 8,32 persen. Haryadi mengatakan, memang ada hari-hari di mana pertumbuhan DPK melambat karena masyarakat menggunakan tabungan untuk keperluan lain.

“Di hari-hari tertentu, seperti hari raya atau hari Natal, ada penurunan. Masyarakat menggunakan tabungan atau deposito untuk keperluan mereka,” beber Haryadi di sela-sela acara customer gathering BPR NBP 2 pada Kamis, 11 Juli 2024.

Baca juga : BPR NBP 2 Gelar Customer Gathering, Berhasil Kumpulkan Dana Deposito Rp3,87 Miliar

Meskipun begitu, menurut Haryadi, di masa-masa tersebut, penyaluran kredit malah meningkat. Ini tercermin dari penyaluran kredit mereka di periode tersebut yang hampir menyentuh double digit, melebihi persentase pertumbuhan kredit industri BPR nasional yang berada di angka 8,73 persen.

Menurutnya, ini merupakan semacam siklus, di mana ketika pertumbuhan DPK melambat, penyaluran kredit justru meningkat untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Ini menjadi tantangan bagi BPR NBP 2 untuk menyeimbangkan neraca ekuitas.

“Pada hari raya, DPK kita turun, sementara permintaan pinjaman itu tinggi. Jadi, kita kan harus balance. Sementara, DPK ada yang ngambil untuk keperluan kerja, untuk keperluan keluarga. Makanya, saat-saat ini kita biasanya panen kredit,” terangnya.

Baca juga : OJK Permudah Perizinan BPR dan BPRS Lewat Aplikasi SPRINT

Dan untuk Desember 2024, BPR NBP 2 menargetkan aset tumbuh hingga mencapai Rp100 miliar untuk memenuhi berbagai kebutuhan di tahun 2025. Dan per Maret 2024, aset BPR yang berbasis di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini sudah mencapai Rp86,09 miliar.

Sementara, dari sisi kredit dan DPK, Haryadi menargetkan masing-masing tumbuh menjadi Rp87 miliar dan Rp99 miliar. Salah satu strategi yang BPR NBP 2 coba terapkan adalah melalui edukasi dan literasi keuangan terhadap masyarakat, demi meningkatkan kepercayaan mereka.

“Kita edukasi kepada calon nasabah maupun nasabah yang sudah ada, supaya mereka lebih percaya dan lebih care terhadap BPR,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

3 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

4 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

4 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

16 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

18 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

19 hours ago