Analisis

BPR Berbasis Digital, Mengapa Tidak?

Menurut proyeksi, fintech di Indonesia akan mencapai 22,70 miliar dolar AS (Rp303 triliun) pada 2018, 27,24 miliar dolar AS (Rp364 triliun) pada 2019, 31,98 miliar dolar AS (Rp427 triliun) pada 2020 dan 36,61 miliar dolar AS (Rp489 triliun) pada 2021 (Harian Kompas, 20 Februari 2017). Artinya, perusahaan fintech dan bisnisnya akan terus tumbuh berlipat ganda di masa mendatang. Apakah hal itu ancaman atau kesempatan bagi BPR?

Oleh sebab itu, kini saatnya bagi BPR untuk menggandeng perusahaan fintech dalam menggarap nasabah berbasis digital atau teknologi informasi. Jangan sampai BPR justru kalah bersaing dengan perusahaan fintech di ladangnya sendiri.

Enam, selain itu, BPR dapat pula menjadi garda depan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai perbankan. Hal ini sekaligus bertujuan untuk mengerek tingkat melek keuangan atau literasi keuangan (financial literacy) dan inklusi keuangan (financial inclusion).

Tingkat melek keuangan saat ini mencapai 29,66% pada 2016 meningkat dari 21,84% pada 2013. Apa artinya? Artinya, dari 100 orang di Indonesia baru terdapat sekitar 30 orang yang telah literasi keuangan. Sementara itu, tingkat iklusi keuangan mencapai 67,82% pada 2016 naik dari 59,74% pada 2013.

Nah, ketika BPR mampu melakukan aneka langkah strategis demikian, tak ayal lagi BPR akan semakin tangguh dalam menghadapi persaingan dengan BPR lainya, perusahaan fintech, dan bank umum.

 

Tabel

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Posisi Mei 2017 (dalam RpTriliun)

No

Indikator Keuangan

Periode
Mei  2016 Desember 2016 April 2017 Mei  2017
1 Laba Tahun Berjalan (Rp) 1,22 2,94 1,01 1,33
2 Total Kredit (Rp) 78,19 80,33 85,17 86,21
3 Dana Pihak Ketiga (DPK) (Rp) 85,03 90,99 92,75 93,18
4 Modal Inti (core capital) (Rp) 15,15 16,15 16,93 17,00
5 Loan to Deposit Ratio (LDR) 78,06% 76,24% 77,65% 78,24%
6 Imbal hasil aset (return on asets/ROA) 2,77% 2,59% 2,64% 2,75%
7 Imbal hasil ekuitas (return on equity/ROE) 24,96% 23,61% 23,35% 24,40%
8 Kredit Bermasalah (non performing loan/NPL) 6,45% 5,83% 6,98% 6,95%

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Statistik Perbankan Indonesia, Mei 2017 yang terbit pada 18 Juli 2017

Penulis adalah pengamat perbankan.

 

Page: 1 2 3 4

Apriyani

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 days ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 days ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

3 days ago

Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Komisi III DPR Panggil Kapolda Sumbar

Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More

3 days ago

Kemenkes Bakal Libatkan Seluruh Pihak dalam Rancangan Permenkes

Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku akan melibatkan seluruh pihak dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan… Read More

3 days ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

3 days ago