News Update

BPK Soroti Fasilitas Kredit BNI ke Trikomsel Senilai Rp1,33 Triliun

Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan adanya permasalahan pada pemberian fasilitas kredit modal kerja PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) kepada PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) di dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I-2017.

Berdasarkan IHPS I-2017 yang diserahkan ke DPR pada hari ini, Selasa, 3 Oktober 2017, di Jakarta menyebutkan, pemberian fasilitas kredit modal kerja dari BBNI kepada TRIO senilai Rp1,33 triliun berpotensi menjadi kredit macet, karena tidak sesuai dengan ketentuan. “Permasalahan ini perlu mendapat perhatian,” ujar Ketua BPK, Moermahadi Soerja Djanegara dalam laporan IHPS-I 2017.

Asal tahu saja, pinjaman Trikomsel yang diberikan oleh BNI sebesar Rp1,33 triliun tersebut telah menyebabkan kredit macet BNI meningkat di kuartal I-2017 menjadi 3 persen dari 2,8 persen di kuartal I-2016. Untuk mengatasi kenaikan NPL gross ini, perseroan sudah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sejak 2016.

Menurut Moermahadi, hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) pada BUMN menyimpulkan, pada umumnya pengelolaan operasional pendapatan, biaya dan investasi BUMN belum sepenuhnya sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) perusahaan dan ketentuan perundang-undangan.

Audit atas operasional BUMN pada PDTT dilakukan terhadap sepuluh BUMN atau anak perusahaan untuk menilai apakah SPI dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk mencapai tujuan pengendalian, serta menilai kesesuaian pengelolaan operasional pendapatan, biaya dan investasi.

Sementara di sisi lain, lanjut Ketua BPK, pada Pemeriksaan Kinerja dengan tema perekonomian dan kuangan negara, BPK juga menemukan bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) belum proaktif mengajukan potensi klaim asuransi kredit macet yang senilai Rp366,01 miliar. “Dan, (Bank BTN) belum sepenuhnya melaporkan monitoring hasil realisasi klaim asuransi kredit macet yang telah terbayar,” ucap Moermahadi. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

39 mins ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

50 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

4 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago