Jakarta – Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk., Garibaldi Thohir atau Boy Thohir berharap langkah Adaro mengubah pembayaran ke mitra dari dollar AS ke Rupiah diikuti perusahaan-perusahaan lain. Ia yakin langkah ini akan memberi dampak lebih besar bagi stabilitas nilai tukar rupiah, dibandingkan bila para pengusaha cuma menukar simpanan dollar AS ke rupiah saja.
“Saya nggak mau kalau cuma tukar US$1 juta atau US$10 juta. Kita mau yang impact-nya lebih besar apa? Kebetulan teman-teman perusahaan mitra sepakat. Maka transaksi yang tadinya pake dollar AS kita ubah ke Rupiah semua,” kata Boy Thohir usai deklarasi peningkatan transaksi pakai rupiah antara Adaro Indonesia dan perusahaan mitra di Kementerian Keuangan, Rabu, 3 September 2018.
Boy berharap aksi ini juga diikuti perusahaan-perusahaan lain. Mulai dari perusahaan skala besar, menengah, hingga kecil.
Hari ini, Adaro dengan perusahaan mitra seperti PT Pertamina, PT Saptaindra Sejati, PT Pama Persada, dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama mendeklarasikan kesepakatan peningkatan transaksi pakai rupiah.
Menurut Boy Thohir, dalam satu tahun, pembayaran yang dilakukan Adaro dalam denominasi dollar AS sekitar US$1,7 miliar atau bila dirupiahkan berkisar Rp25 triliun. Dengan deklarasi tersebut, diharapkan mampu membantu upaya pemerintah menjaga stabilitas rupiah.
“Yang penting kan supply dan demand dijaga agar seimbang. Kalau demand-nya tinggi makin naik dia (dolla AS),” tegas Boy Thohir. (Ari A)