Bos Telkom Buka-bukaan Soal Peluang IPO InfraNexia

Bos Telkom Buka-bukaan Soal Peluang IPO InfraNexia

Poin Penting

  • Manajemen TLKM menegaskan belum ada rencana penawaran umum perdana saham PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia) dalam waktu dekat.
  • Proses pemisahan bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity baru rampung sekitar 50 persen dan ditargetkan selesai tahun depan, dengan tahap kedua pada semester I 2026.
  • Setelah spin-off tuntas, Telkom akan memastikan InfraNexia menjadi FiberCo yang efisien dan bernilai tambah, dengan opsi IPO atau menggandeng mitra strategis tetap menjadi kemungkinan.

Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) baru saja melakukan pemisahan bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity ke anak usahanya, yakni PT Telkom Infrastruktur Indonesia (PT TIF) atau InfraNexia. Apakah ini menjadi sinyal Telkom mendorong InfraNexia Initial Public Offering (IPO)?

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama TLKM, Dian Siswarini mengatakan, pihaknya masih belum berencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO InfraNexia ke lantai bursa.

Lanjut Dian, perseroan masih akan berfokus pada aksi pemisahan bisnis dan aset kepada PT TIF yang saat ini baru rampung sekitar 50 persen. Aksi korporasi tersebut ditargetkan akan selesai pada tahun depan dan 99,99 persen bisnis InfraNexia beralih ke PT TIF.

Baca juga: Telkom Resmi Lepas Bisnis dan Aset Fiber Rp90 Triliun ke InfraNexia

“Karena memang sekarang ini fokus kami masih ke dalam menyelesaikan proses spin-off asset wholesale fiber connectivity yang sekarang kami selalu lakukan untuk tahap 1 dan nanti untuk tahap 2nya di semester pertama tahun 2026,” ucap Dian dalam Konferensi Pers di Jakarta, 18 Desember 2025.

Dian juga menyampaikan bahwa, setelah pemisahan bisnis dan aset rampung, Telkom Group sebagai induk akan memastikan bisnis dari InfraNexia dapat berjalan efisien dan optimal.

“Nah setelah pemisahan tersebut tuntas, tentu InfraNexia ini harus bisa menjadi pemilik aset dan bisa menjalankan wholesale connectivity business dengan efisien dan juga optimal,” imbuhnya.

Baca juga: Telkomsigma Kenalkan Digitalisasi Mikro Banking Berbasis AI untuk BPR dan Koperasi

Meski demikian, masih ada kemungkinan bagi PT TIF melakukan IPO ataupun menggandeng mitra strategis. Namun, prioritas PT TIF saat ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih tinggi dan dapat menjadi nilai tambah untuk Telkom Group.

“Opsi masih terbuka, baik itu IPO maupun menggandeng mitra strategis karena prioritas tadi yang dikatakan masih memastikan bahwa Infranexia bisa menjadi entitas FiberCo yang mumpuni, yang bisa membawa pertumbuhan yang lebih tinggi lagi untuk platform dan bisa meng-create value terhadap Telkom Group sehingga nilai atau value itu bisa menjadi lebih optimal. Jadi dari jawabannya masih terbuka kemungkinannya belum dipastikan sebagai suatu keputusan di saat sekarang,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62