Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar meyakini bahwa faktor Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan memengaruhi penyaluran kredit perbankan.
Mahendra menilai memang banyak investor akan wait and see, namun hal tersebut bukan menjadi faktor penghambat dalam pertumbuhan kredit di 2024.
“Jadi sebenarnya dukungan dan kesiapan dari sektor jasa keuangan untuk menopang apa yang menjadi fokus prioritas konsentrasi di 2024 juga baik. Saya rasa tidak ada isu di sana,” ujar Mahendra dalam Seminar Outlook Perekonomian Indonesia.
Baca juga: BI Catat Penyaluran Kredit Capai Rp6.930 Triliun, Ini Sektor yang Mendominasi
Ketika ditanya proyeksi kredit 2024, Mahendra masih enggan menyebutkan proyeksi kredit pada tahun depan.
“Nanti saya sampaikan pada saatnya. Belum,” kata Mahendra.
Adapun, Bank Indonesia mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 9,74 persen secara tahunan pada November 2023, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 8,99 persen.
Secara sektoral, pertumbuhan kredit ini ditopang utamanya oleh sektor perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.
Baca juga: Laju Kredit Bank Belum Cukup Topang Target Pertumbuhan Ekonomi Para Capres
BI menilai bahwa perbankan masih memiliki ruang yang cukup untuk menyalurkan kredit, baik pada tahun ini maupun tahun depan.
BI memproyeksikan pertumbuhan kredit di 2024 akan berada di kisaran 10-12 persen. (*)
Editor: Galih Pratama