News Update

Bos OJK: Disrupsi Teknologi dan Geopolitik Jadi Peluang Sektor Jasa Keuangan

Poin Penting

  • OJK menilai disrupsi teknologi dan geopolitik sebagai peluang besar bagi pengembangan sektor jasa keuangan nasional.
  • Digital resilience menjadi kunci, untuk menyeimbangkan peluang teknologi dengan mitigasi risiko di sektor keuangan.
  • OJK siapkan kebijakan tata kelola AI dan dorong ekosistem talenta digital guna mendukung transformasi ekonomi digital.

Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti disrupsi teknologi digital dan perubahan tatanan geopolitik global yang memengaruhi perkembangan sektor jasa keuangan.

“Kita harus benar-benar bisa melihat dua perubahan tadi. Bukan hanya dari segi ancaman, tantangan dan potensi disrupsi, tapi justru peluang yang luar biasa besarnya yang akan kita bisa manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan kemampuan yang ada di bangsa dan negara kita,” kata Mahendra, dalam The 3rd OJK International Research Forum 2025, Selasa, 7 Oktober 2025.

Atas kondisi tersebut, OJK terus berupaya memaksimalkan berbagai peluang besar yang muncul dari kemajuan teknologi, sekaligus memastikan kesiapan dalam mengantisipasi risikonya melalui pengaturan dan penerapan kode etik yang tepat dalam pengawasan industri jasa keuangan.

“Kata kunci digital resilience menjadi sangat penting, menyeimbangkan antara peluang yang begitu luar biasa dengan kemungkinan-kemungkinan kita untuk tetap mampu memitigasi, mengendalikan, dan mengaturnya,” jelasnya.

Baca juga: Jurus OJK Mengatasi Bias Algoritma yang Jadi “Penghalang” Akses Pembiayaan

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara mengungkapkan, perkembangan pesat kecerdasan buatan telah mengubah struktur pasar tenaga kerja global.

Ia mengatakan, merujuk data World Economic Forum, permintaan terhadap profesi Big Data Specialist, FinTech Engineer, serta AI dan Machine Learning Specialist diproyeksikan meningkat lebih dari 80 persen dalam lima tahun ke depan. 

“Perubahan ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja untuk beralih ke sektor digital, asalkan didukung strategi reskilling dan upskilling yang tepat,” jelasnya, dalam acara yang sama.

Baca juga: OJK Lapor Kapitalisasi Pasar Modal Tembus Rp15.000 Triliun di Awal Oktober 2025

Menurut Mirza, pembangunan ekosistem talenta yang adaptif akan memungkinkan transisi menuju ekonomi digital berjalan secara adil, serta melahirkan tenaga kerja yang relevan dan kompetitif.

OJK Siapkan Kebijakan Tata Kelola AI di Perbankan

Mirza juga menyampaikan bahwa OJK tengah merumuskan kebijakan tata kelola kecerdasan buatan (AI) di sektor perbankan sebagai langkah antisipasi terhadap percepatan transformasi digital.

“Penerapan kecerdasan buatan juga telah dilakukan di internal OJK melalui pengembangan OSIDA (OJK SupTech Integrated Data Analytics), yakni platform analitik terpadu yang dikembangkan untuk memperkuat fungsi pengawasan berbasis data,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

33 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

1 hour ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago