Teknologi

Bos IBM: Kekuatan AI Mampu Tingkatkan Kualitas SDM

Jakarta – Maraknya pemanfaatan artificial intelligence (AI) dikhawatirkan akan mengurangi peran manusia dalam aktivitas pekerjaan. Namun, Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, punya pandangan lain.

Menurutnya, AI merupakan teknologi yang memperkuat peran manusia dalam bekerja. Roy berpendapat, kalau kekuatan AI justru ada dalam meningkatkan kualitas seseorang di bidangnya.

“Meskipun AI dapat membantu dalam otomatisasi bisnis, keunggulan sejati dari AI itu terletak pada peningkatan keterampilan individu dan perluasan kapabilitas organisasi, baik di sektor publik maupun di sektor privat,” terang Roy di acara IBM Tech Innovation Experience bekerja sama dengan Infobank Institute di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025.

Baca juga: Teknologi Data Streaming Tingkatkan Kinerja dan Efisiensi Perbankan

Roy menyebut, kalau sudah banyak perusahaan yang berinvestasi dengan AI. Jumlahnya meningkat 2 kali lipat dalam 2 tahun terakhir. Dan salah satu penggunaannya, yaitu untuk meningkatkan kapabilitas karyawan perusahaan.

Bahkan, laporan IBM Institute for Business Value menunjukkan, para pimpinan teknologi memperkirakan 44 persen tenaga kerja memerlukan upskilling untuk mengikuti perkembangan dan penerapan teknologi terbaru, termasuk AI.

Ada juga laporan yang mengungkapkan perusahaan besar di Asia Pasifik kini mulai memusatkan perhatian pada upaya untuk memaksimalkan dampak dari investasi AI. Melalui AI, mereka hendak membuat infrastruktur yang kuat dan operasi yang jauh lebih efisien.

Baca juga: Salesforce Beberkan 5 Tren Terbaru AI di Sektor Jasa Keuangan, Apa Saja Dampaknya?

Ke depannya, Roy menyebut kalau penggunaan AI nantinya tidak akan berfokus kepada uji coba atau proof of concept. Ke depannya, AI akan dipakai untuk meningkatkan penghasilan di sebuah perusahaan.

“Jadi, competitive advantage yang sekarang berasal dari integrasi AI, dibuat khusus guna mendapatkan hasil bisnis yang tentunya bisa dinikmati hasilnya untuk membantu kegiatan perusahaan,” kata Roy.

“Jika sebelumnya perusahaan bereksperimen dengan proof of concept atau POC, sekarang fokus akan bergeser pada AI untuk meningkatkan revenue perusahaan. Dan tentunya ujung-ujungnya cuan atau profit buat perusahaan,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

2 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago